Bentrok Warga di Timika, 16 Warga Ditangkap

TIMIKA, KOMPAS.com — Sebanyak 16 orang warga Kampung Harapan diamankan bersama puluhan busur panah dalam penyisiran yang dilakukan anggota Polres Mimika yang dibantu anggota TNI pada Senin (25/6/2012) pagi.

Tindakan tegas ini merupakan bagian dari ultimatum dari kepolisian yang dikeluarkan Sabtu lalu, dan pascapertemuan keluarga korban pertikaian dari kedua kampung yang difasilitasi Wakil Bupati Mimika. Sebanyak satu peleton Dalmas Polres Mimika dibantu satu peleton Brimob Detasemen B Polda Papua, dan didukung dua peleton anggota TNI dari Brigif XX Ima Jaya Keramo, berlangsung mulai pukul 07.00 tadi.

Penyisiran pagi tadi dipimpin Kepala Polres Mimika Ajun Komisaris Besar Deny Siregar, difokuskan di permukiman warga Kampung Harapan yang selalu berusaha menyerang warga Kampung Amole. Diduga, rencana penyisiran ini sudah diketahui warga Kampung Harapan sehingga sebagian besar warga sudah bersembunyi membawa senjata di hutan-hutan yang terletak di belakang permukiman mereka.

Dari sejumlah rumah yang digeledah, hanya ditemukan 16 warga yang belum sempat melarikan diri. Dari 16 orang yang ditangkap, sebagian besar adalah warga pengungsi dari Ilaga, Kabupaten Puncak. Mereka dibawa ke Mapolres Mimika untuk menjalani pemeriksaan. Beberapa warga yang sempat terlihat oleh aparat berhasil meloloskan diri ke hutan.

Situasi di Kampung Harapan dan Kampung Amole, Distrik Kwamki Narama, pascapenyisiran aparat terbilang kondusif. Tidak ada lagi kerumunan warga yang membawa senjata tajam ataupun saling serang di Jalan Kanguru, tempat di mana warga kedua kampung kerap terlibat bentrokan.