JAKARTA, KOMPAS.com - Juru kampanye pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Faisal Basri dan Biem Benjamin, Teten Masduki, menjelaskan Jakarta memerlukan pemimpin yang kuat dan memiliki visi. Dengan demikian, ibukota bisa menjadi jauh lebih baik.
"Kami juga konsultasi untuk mengefektifkan penggunaan anggaran DKI Jakarta untuk pembangunan infrastruktur. Birokrasi memang banyak yang bagus. Namun, saya kira hanya butuh kepemimpinan yang kuat dan memiliki visi," jelas Teten, di Balaikota, Jakarta, Rabu (27/6/2012).
Sementara itu, mengenai permasalahan birokrasi, ia menilai untuk mempermudah kerjasama antara pemerintah daerah dan pusat, maka prosesnya harus diperpendek dari proses birokrasi yang ada sekarang.
"Ada satu prinsip yang mempermudah efektivitas kerja birokrasi itu, adalah transparansi. Masa sih sekolah tidak mau transparan terhadap Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan Biaya Operasional Pendidikan (BOP). Kalau di sekolah ada papan tulis, dapat dana BOS berapa, murid berapa, digunakan untuk beli cat, kapur, dan sebagainya akan menjadi indah. Karena pendidikan adalah yang mengajarkan nilai-nilai kebenaran," katanya.
Mengenai pendidikan, mereka juga mempunyai program untuk mentransparankan anggaran pendidikan. Menurutnya, Jakarta seharusnya lebih awal mempelopori.
"Konsultasi transparansi anggaran ini dilakukan agar ke depannya, anggaran untuk pembangunan infrastruktur di DKI Jakarta bisa lebih efektif," tutur Teten.
Mengenai SKTM, menurutnya, mereka akan menggunakan kartu kesehatan, yaitu pelayanan kesehatan berbasis iuran. "Dari potong gaji bagi orang yang bekerja di sektor formal. Bagi yang tidak bekerja di sektor formal, orang yang tidak mampu dan lansia, akan dibayar Pemerintah Daerah (Pemda). Sudah terlalu banyak jidat orang dengan cap miskin," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.