Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Menteri Sumbang Rp 5 Juta untuk Gedung KPK

Kompas.com - 29/06/2012, 11:39 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Menteri Perindustrian Fahmi Idris ikut menyumbang untuk biaya pembangunan gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi. Fahmi mendatangi Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (29/6/2012), untuk menyerahkan cek atas nama pribadinya senilai Rp 5 juta.

Menurut Fahmi, dirinya rela menyumbang sebagai bentuk dukungan terhadap pendirian gedung baru KPK, sekaligus menumpahkan kekecewaannya terhadap Dewan Perwakilan Rakyat yang tidak juga menyetujui anggaran pembangunan gedung baru.

"Saya mendukung pendirian gedung ini dan rasa kecewa saya kepada DPR, itu saja," ucap politikus Partai Golkar itu.

Fahmi juga mengaku telah mengajak rekan pengusahanya serta anggota keluarganya untuk ikut menyumbang. Dia akan meminta teman dan keluarganya untuk menyumbang secara bergilir.

"Jadi misalnya minggu depan, saya suruh anak saya atau teman saya menyumbang sesuai aturan," ujar Fahmi.

Seperti diberitakan, wacana pimpinan KPK untuk meminta bantuan masyarakat dalam membiayai pembangunan gedung baru KPK mendapat sambutan baik. Sejumlah tokoh masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat membentuk Koalisi Koin untuk KPK yang mengumpulkan sumbangan-sumbangan masyarakat. Hingga kemarin sore, Koalisi berhasil mengumpulkan sumbangan sekitar Rp 59 juta.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto beberapa hari lalu mengatakan, KPK tidak akan menerima uang dari masyarakat tersebut, tetapi menyerahkan pengumpulannya ke pihak independen, seperti Koalisi. Sesuai kesepakatan, masyarakat hanya boleh menyumbang maksimal Rp 10 juta.

Untuk diketahui, gerakan penggalangan dana ini juga dilakukan para pegawai KPK. Berdasarkan informasi dari Humas KPK, para karyawan membuat kotak dan stoples untuk menampung sumbangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

    Nasional
    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

    Nasional
    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

    Nasional
    Ganjar Bubarkan TPN

    Ganjar Bubarkan TPN

    Nasional
    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

    Nasional
    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

    Nasional
    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

    Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

    Nasional
    Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

    Nasional
    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

    Nasional
    Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

    Nasional
    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

    Nasional
    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

    Nasional
    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com