Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Malang dan Batu Juga Stop Layanan Jamkesda

Kompas.com - 05/07/2012, 13:41 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis

MALANG,KOMPAS.com - Tak hanya Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang menghentikan layanan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) untuk warga miskin di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang. Penghentian layanan Jamkesda juga berlaku untuk Kota Malang dan Kota Batu.

Untuk Kota Malang, penyetopan akan berlaku pada 15 Juli mendatang. "Mulai 15 Juli mendatang, sudah tidak akan menerbitkan surat pernyataan miskin (SPM) untuk layanan kesehatan di RSSA Malang. Serapan dana sharing dari Pemprov (Pemerintah Provinsi, red) Jatim untuk Jamkesda di RSSA Malang sudah habis," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, Eny Sekarengganingati, Kamis (5/7/2012).

Eny membeberkan, Kota Malang mendapat sharing dana dari Pemprov Jatim untuk Jamkesda sebesar Rp 4 miliar. Dana tersebut sudah habis sejak awal April 2012. Dalam setiap bulan, terserap dana sebesar Rp 1,5 miliar untuk penggunaan layanan kesehatan Jamkesda di RSSA Malang. "Sebagian besar digunakan oleh masyarakat yang menggunakan SPM," akunya. Adapun data Dinkes Kota Malang menyebutkan, setiap hari ada 20-30 warga yang mengurus SPM. "Karena itu, Sejak 15 Juli nanti, Dinkes tidak lagi mengeluarkan SPM baru," tegasnya.

Sementara, untuk dana Jamkesda dari APBD Kota Malang pada 2012 sebesar Rp 6,9 miliar. Sampai dengan Juni, baru terserap sebesar Rp 2 miliar. "Adapun total warga Kota Malang yang memegang kartu Jamkesda sebanyak 32 ribu jiwa," akunya.

Di tempat berbeda, Kepala Dinkes Kota Batu, Endang Triningsih saat dihubungi Kompas.com, mengatakan bahwa sejak Juli 2012, pihaknya sudah berkirim surat ke seluruh kepala desa dan kelurahan untuk tidak lagi mengeluarkan SPM. "Karena, sharing dana dari Pemprov Jatim untuk Jamkesda sebesar Rp 700 juta, sudah habis sejak April lalu. Bahkan, Pemprov Jatim, sudah nombok 38 persen lebih besar dari sharing dana yang seharusnya," kata Endang.

Besarnya anggaran yang terpakai. jelas Endang, disebabkan karena masyarakat tidak taat peraturan. "Mestinya, sebelum berobat ke RSSA, seorang pasien harus berobat dulu ke puskesmas," katanya.

Kalau sulit tertangani baru bisa dirujuk ke RS Baptis Kota Batu. Jika tetap tidak dapat terlayani, pasien baru dirujuk ke RSSA Malang. "Namun, yang terjadi tidak demikian. Banyak warga pengguna Jamkesda, langsung berobat ke RSSA," katanya.

Untuk dana Jamkesda dari APBD Kota Batu di tahun 2012, sebesar 1,7 miliar. Adapun total warga pemegang kartu Jamkesda sebanyak 6 ribu orang. "Untuk warga yang mengurus SPM setiap harinya, sebanyak 4-5 orang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com