Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantura Meragukan

Kompas.com - 09/07/2012, 02:51 WIB

Brebes, Kompas -  Kesiapan jalan di jalur pantai utara bagian barat Jawa Tengah dalam menghadapi arus mudik Lebaran tahun ini diragukan. Hingga kini, jalur pantura, terutama mulai dari daerah Losari di Brebes hingga Kota Semarang sepanjang lebih dari 180 kilometer, masih dalam perbaikan.

Selain itu, di jalur ini juga terdapat tiga jembatan besar yang masih rusak. Sesuai pengamatan di sepanjang jalur pantura, Minggu (8/7), saat ini terdapat tiga titik kemacetan utama di sepanjang jalan yang sedang diperbaiki, yakni kawasan di Jembatan Pemali di Kabupaten Brebes; Jembatan Sipait di Ulujami, Kabupaten Pemalang; dan Jembatan Rembun di Kabupaten Pekalongan.

Ruas jalur pantura lingkar Kaliwungu, Kabupaten Kendal, hingga perbatasan Kota Semarang juga macet. Waktu tempuh perjalanan dari Tegal sampai Semarang yang normalnya 3,5 jam saat ini bisa dicapai dalam waktu 5 jam.

”Kemacetan terjadi karena antrean kendaraan truk dan bus di titik-titik jalan yang menyempit. Dua jalur ditutup, hanya satu jalur yang berfungsi,” ujar Sutoyo, warga Desa Padaharja, Kabupaten Tegal, yang kerap mengirim barang ke Semarang.

Di kota Tegal, kemacetan terjadi karena proyek peningkatan jalan di depan Gedung DPRD dan Kantor Mapolresta Tegal belum selesai. Kemacetan paling parah terlihat di sepanjang ruas pertigaan Sipait, perbatasan Pekalongan hingga Pemalang di Kecamatan Ulujami. Dari pantuan di ruas jalan itu, antrean kendaraan bermotor, terutama kendaraan dari arah Barat (Jakarta) menuju Semarang, bisa mencapai 2-3 kilometer.

Terjebak macet

Akibat amblesnya Jembatan Sipait, ruas jalan yang semula terdiri empat lajur, satu lajur ke arah Semarang di lokasi perbatasan Pemalang-Pekalongan ditutup. Ratusan kendaraan biasanya berebut jalan dan terjebak macet ketika akan memasuki satu jalur di Jembatan Sipait.

Penyempitan jalan juga berlangsung di jalan pantura wilayah Kecamatan Warurejo, tepatnya sepanjang 4 kilometer di Jalan Raya Demangharjo, Kabupaten Tegal. Badan jalan yang sempat ambles itu sudah sebulan ini dikeruk sedalam 30-40 sentimeter. Jalan yang dikeruk berada di sisi kanan dua arah, baik dari arah Semarang maupun arah Tegal.

Hingga kini, proyek betonisasi jalan di Demangharjo di seputar obyek wisata Pantai Purwahamba Indah itu baru selesai sekitar 400 meter dari rencana betonisasi sepanjang 4 kilometer yang sudah dikeruk.

Di kota Batang, perbaikan jalan sedang berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman Timur, Kabupaten Batang. Bagian sisi utara jalan di kawasan perkotaan ini juga dikeruk sepanjang 2 kilometer. Saat ini, pekerja melakukan pembetonan. Meski perbaikan jalan belum menimbulkan kemacetan, antrean kendaraan bermotor setiap hari terjadi karena hanya satu lajur yang berfungsi.

Kemacetan yang terjadi di jalur pantura akibat proyek perbaikan jalan dikeluhkan para pengguna jalan karena selain memperlambat perjalanan juga menimbulkan kelelahan dalam mengemudi. Sumarni (33), warga Pemalang, Minggu, mengatakan, perbaikan jalan sudah berlangsung lebih dari satu bulan terakhir.

”Jalan ini macet hampir setiap hari,” ujar Sumarni yang sering mengalami kemacetan saat mengantarkan orangtuanya untuk periksa ke rumah sakit. Biasanya, Comal-Pekalongan bisa ditempuh dalam 20 menit, tetapi saat ini mencapai satu jam.

Kemacetan juga berakibat rawan kecelakaan, terutama bagi pengendara sepeda motor. Banyak pengendara sepeda motor yang nekat menyalip di antara kendaraan-kendaraan besar atau memotong jalan untuk menghindari kemacetan sehingga mereka terserempet truk atau bus.

Sebelum Lebaran

Pengamat transportasi Fakultas Teknik Unika Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno, meragukan perbaikan dan peningkatan jalur pantura bagian barat Jawa Tengah selesai menjelang Lebaran, yaitu pertengahan Agustus mendatang.

Namun, Kepala Dinas Bina Marga Jawa Tengah Danang Atmodjo menjamin perbaikan jembatan akan rampung H-10 sebelum Lebaran. Proyek betonisasi jalan yang cukup panjang, meski ada yang belum selesai, ujar Danang, tidak akan mengganggu arus mudik. (WHO/WIE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com