JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah kandidat dalam Pilkada DKI Jakarta akan bertumpu pada kekuatan saksi di lapangan saat pemungutan suara, 11 Juli lusa. Langkah ini ditempuh setelah KPU Jakarta menetapkan pencoretan pemilih ganda hanya 21.344 orang, Senin (9/7/2012) malam ini.
"Kami hanya bisa bertumpu pada kekuatan calon untuk mengawasi pemungutan suara. Kalau ada pemilih yang dicurigai, kami akan minta kartu identitasnya," ujar Rois Hadayana, tim sukses Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini.
Hal senada disampaikan Denny Iskandar, tim Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Dia memastikan semua TPS akan ditempatkan saksi untuk mengawal jalannya pemungutan suara.
Langkah ini dilakukan karena pihaknya memperkirakan masih ada pemilih ganda yang belum dicoret dari daftar pemilih tetap yang diperbarui oleh KPU Jakarta sore tadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.