MALANG,KOMPAS.com - Belum dioperasikan secara resmi, Komuter yang disiapkan untuk jurusan Lawang-Kepanjen Malang, Jawa Timur, sudah terlebih dahulu mogok saat ujicoba perjalanan antara Surabaya-Malang pada Rabu (11/7/2012) siang. Peristiwa itu mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan Bedali, Lawang, Kabupaten Malang.
Tak hanya kemacetan, mogoknya Komuter ini juga mengakibatkan tiga perjalanan kereta (KA) di Malang terhambat. "Karenakan jalur kereta hanya satu, otomatis kereta komersil yang melewati Lawang tak bisa jalan akibat adanya empat gerbong kereta komuter yang mogok itu," jelas Wakil Kepala Stasiun Kotabaru Malang, Nanang Eko Wahyudi, kepada wartawan, Rabu (11/7/2012).
Sementara itu, kereta yang terhambat akibat mogoknya Kumoter itu salah satunya adalah KA Tawangalun jurusan Malang-Banyuwangi. "Kereta itu seharusnya datang ke Stasiun Kotabaru pada pukul 12.50 WIB. Namun hingga pukul 14.00 WIB, belum juga datang. Kemungkinan tertahan di Stasiun Lawang," katanya.
Selain KA Tawangalun, KA Penataran jurusan Malang-Surabaya juga dipastikan tiba terlambat. Kereta yang berangkat dari Stasiun Kotabaru Malang pada pukul 12.50 WIB itu diperkirakan saat ini tertahan di Stasiun Blimbing. "Juga KA Dhoha tujuan Surabaya-Kertosono, saat ini masih tertahan di Sukorejo. Semoga penyebab mogoknya kereta Komuter segera diketahui," harapnya.
Sampai saat ini, kereta Komuter yang mogok di wilayah Lawan, akan dibawa ke Stasiun Lawang. Tetapi masih diusahakan bisa dibawa dulu ke Stasiun Kotabaru. "Kalau tidak bisa kemungkinan akan dibawa balik ke Surabaya," katanya.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang, M Yusuf, penyebab anjloknya Komuter diketahui saat ujicoba rem. "Saat ujicoba rem, ban belakang gerbong kelima anjlok," akunya singkat.
Upaya evakuasi kata Yusuf, dilakukan dengan mendorong kereta ke stasiun terdekat, yaitu di Stasiun Lawang. "Saat ini (Komuter) sedang didorong menuju stasiun Lawang," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.