Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPT Tak Berubah, Golput Putaran Kedua Diperkirakan Meningkat

Kompas.com - 13/07/2012, 17:08 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam Pilkada DKI Jakarta tahun 2012 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.

Meski belum mencapai hasil hitung final, namun untuk sementara angka golput mencapai 40 persen. Jumlah ini meningkat dari tahun 2007 lalu yakni 35 persen.

Tingginya angka Golput terbilang mengejutkan karena tahun ini ada enam pasang calon yang bertarung, berbeda dengan tahun 2007 yang hanya dua pasang calon yang turut serta.

Menurut pengamat politik Charta Politika, Yunarto Wijaya, angka golput diprediksi akan meningat pada putaran kedua nanti.

"Putaran kedua nanti angka golput akan semakin tinggi karena beberapa persoalan yang terjadi di pilkada pada putaran pertama," ungkap Yunarto, Jumat (13/7/2012), saat dihubungi wartawan.

Dia mengatakan, tingginya golput pada Pilkada putaran pertama ini lebih dikarenakan persoalan adminisratif seperti kisruh Daftar Pemilih Tetap (DPT) di mana banyak data ganda dan juga warga yang tak terdaftar sehingga tidak mendapat undangan memilih.

"Jika DPT seperti keputusan KPU tidak akan berubah, maka angka Golput akan tetap tinggi," ucapnya.

Selain itu, tidak adanya hari libur resmi yang ditetapkan membuat masyarkat tak memiliki waktu untuk memilih. "Seharusnya jangan hanya edaran, tapi ditetapkan sebagai hari libur," imbuh Yunarto.

Dua pasang calon yang maju ke putaran kedua, yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli dan Jokowi-Ahok, pun dinilai tidak bisa merepresentasikan seluruh elemen masyarakat.

"Yang enam pasang calon sebelumnya juga tidak membuat masyarakat memilih. Ini menunjukkan tidak ada pasangan calon yang pas bagi warga. Apalagi, tinggal dua pasang, pasti ada masyarakat yang merasa tidak terwakilkan," imbuh Yunarto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com