Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Disegel, Puluhan Murid TK Telantar

Kompas.com - 16/07/2012, 12:23 WIB
Kontributor Kompas TV, Budy Setiawan

Penulis

MANOKWARI, KOMPAS.com - Gedung Taman Kanak-Kanak (TK) Santarita, Reremi, Manokwari, Papua Barat, Senin (16/7) disegel sejumlah warga sekitar TK dengan cara dipalang, Senin (16/7/2012). Akibatnya, puluhan anak-anak TK telantar dan tidak dapat mengikuti pelajaran di hari pertama masuk sekolah.

Salah satu orang tua murid, Novi Ramandey, menyatakan sangat kecewa dengan pengurus sekolah, karena telah membayar uang masuk sebesar Rp 3.500.000 agar dapat menyekolahkan anaknya. Namun di hari pertama sekolah, anaknya tidak dapat masuk, sehingga mengganggu psikologi anaknya. Bahkan anaknya sekarang tidak mau bersekolah.

"Dari malam saja, anak saya sudah bilang kalau pagi mau sekolah, terus kalau sudah begini bagaimana, mereka mau sekolah tapi tidak bisa masuk, karena sekolahnya dipalang," kata Novi di Manokwari.

Para orang tua murid menyesalkan pengurus yayasan yang tidak transparan dalam penggunaan dana. Mereka juga kecewa pihak yayasan telah mengganti kepala TK, Bibiana Kilmas secara sepihak pada Minggu lalu. Padahal, sejak TK ini dijabat oleh Bibiana sekolah ini menjadi TK teladan di Manokwari.

Beberapa orang tua murid, terpaksa menenangkan anak mereka yang ngotot ingin masuk TK. Bahkan di antara anak-anak ada yang tetap berdiri di depan pintu gerbang sekolah yang disegel dengan bambu serta kayu itu.

Sementara itu dalam pantauan Kompas.com, keributan sempat mewarnai aksi pemalangan sekolah setelah Ketua Yayasan Santarita, Antonius Malir, menemui puluhan orang tua murid yang kecewa di depan pintu gerbang TK. Penyebabnya, Antonius baru hadir pada pukul 08.30 Wita, sementara anak-anak TK sudah tiba di sekolah sejak pukul 07.00 WIT karena ingin buru-buru sekolah. Di hadapan orang tua murid TK, pihak yayasan berjanji akan segera mencari solusi atas persoalan ini. Pihaknya akan mempertemukan kepala sekolah yang baru dengan yang lama, serta perwakilan orang tua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com