Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Operasi Patuh Jaya, Ribuan Kendaraan Terobos "Busway" Ditilang

Kompas.com - 18/07/2012, 15:34 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Metro Jaya melakukan penindakan pelanggaran lalu lintas dalam Operasi Patuh Jaya sejak Senin (16/7/2012) lalu. Selama operasi berlangsung, jenis pelanggaran yang paling sering terjadi adalah melawan arus dan menerobos jalur Transjakarta (busway).

Demikian diungkapkan Kepala Seksi Penindakan dan Pelanggaran Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Bambang Gunawan, Rabu (18/7/2012), saat dihubungi wartawan. "Yang paling banyak itu melawan arus sebanyak 1.122 pelanggaran. Sementara yang menerobos busway 1.075. Ini data selama tiga hari operasi," ungkap Bambang.

Dia melanjutkan, pelanggaran paling sering dilakukan oleh sepeda motor terutama di kawasan Jakarta Barat, Jakarta Pusat, dan Tangerang Kabupaten. "Kami sudah menyebar petugas di jalur-jalur Transjakarta karena itu jalur yang rawan pelanggaran marka," tuturnya.

Sejak kemarin, puluhan petugas kepolisian memang terlihat disebar di jalur-jalur Transjakarta yang bersinggungan dengan jalur kendaraan lain misalnya di koridor X (Pinang Ranti-Pluit). Di koridor ini, jalur Transjakarta banyak bersinggungan dengan antrean masuk dan keluar tol dalam kota. Koridor X Transjakarta di sepanjang Jalan MT Haryono dan Jalan Gatot Subroto kerap diterabas pengendara sepeda motor hingga pengemudi mobil atau bus umum. Polisi mulai melakukan sterilisasi di jalur ini dengan melakukan penilangan.

Berdasarkan data Polda Metro Jaya bulan Mei dan Juni 2012, pelanggaran melawan arus dan menerobos busway masuk dalam tiga besar jenis pelanggaran lalu lintas yang sering terjadi. Pada peringkat pertama, pelanggaran paling banyak terjadi adalah tidak menggunakan helm. Selanjutnya, menerobos busway dan melawan arus.

Di bulan Mei, pelanggaran menerobos jalur Transjakarta terjadi 7.209 kali dan melawan arus 3.853 kali. Sementara pada bulan Juni, pelanggaran menerobos jalur Transjakarta sebanyak 5.644 kali dan melawan arus 5.839 kali.

Separator "busway" ditinggikan

Sementara itu, upaya untuk melakukan sterilisasi jalur Transjakarta bukan pekerjaan mudah. Kepolisian bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta pun masih mencari jalan keluar untuk meningkatkan efektifitas sterilisasi busway. Salah satu jalan keluar yang masih dibicarakan adalah dengan meninggikan separator busway menjadi 50 cm.

"Usulan tersebut diantaranya dari separator busway. Setelah berkoordinasi dengan Dishub dan Dinas Pekerjaan Umum, nantinya separator busway akan ditinggikan setinggi setengah meter," ujar Wakil Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Wahyono.

Ia menambahkan, separator tersebut nantinya akan terbuat dari karet yang kuat namun tetap tidak membahayakan pengguna jalan lainnya. Namun, Wahyono masih belum bisa memastikan kapan usulan ini akan terealisasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com