Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Mudik, Kendaraan Pribadi Akan Semakin Melonjak

Kompas.com - 21/07/2012, 06:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan jumlah kendaraan pribadi pada arus mudik Lebaran tahun ini diperkirakan akan semakin meningkat. Terutama pemudik dengan menggunakan kendaraan bermotor roda dua.

"Menurut perhitungan Dishub, jumlah pengendara motor yang semakin tinggi, diperkirakan masyarakat yang menggunakan sepeda motor sebagai kendaraan mudik mencapai 1,5 juta jiwa atau bertambah 27,8 persen dari 1,1 juta jiwa pada tahun 2011," kata Udar Pristono, di Balaikota, Jumat, (20/7/2012).

Selain kendaraan bermotor roda dua, peningkatan juga diprediksikan terjadi pada kendaraan pribadi bermotor roda empat. Biasanya para pemudik yang memilih kendaraan pribadi sebagai sarana transportasi adalah yang tujuannya relatif dekat.

"Peningkatan jumlah penumpang juga terjadi pada pengguna kendaraan mobil pribadi sebanyak 17,15 persen. Pada tahun 2011, pemudik yang menggunakan mobil pribadi sebanyak 3.756.863, pada tahun ini diperkirakan akan meningkat menjadi 4.401.246 pemudik," kata Udar.

Melihat fenomena ini, Dinas Perhubungan DKI menghimbau masyarakat untuk kembali menggunakan angkutan publik yang sudah disediakan oleh pemerintah. "Agak disayangkan penggunaan angkutan publik sebagai kendaraan mudik diperkirakan akan mengalami penurunan. Berharapnya media bisa membantu sosialisasikan terutama untuk mengalihkan calon pemudik sepeda motor kepada bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP)," ujar Udar.

Semakin meningkatnya minat para pemudik menggunakan kendaraan pribadi, menyebabkan pengguna angkutan laut, bus AKAP, dan kereta api akan mengalami penurunan. "Kapal laut diperkirakan akan mengalami penurunan sekitar 19,02 persen. Tahun lalu penumpangnya berjumlah 10.885, diperkirakan tahun ini turun menjadi 8815 penumpang. Akan ada 23 kapal, satu kapal itu telah dihibahkan kepada pihak TNI AL," katanya.

Sedangkan, untuk bus AKAP pada tahun 2011, penumpangnya berjumlah 544.472, diperkirakan tahun 2012 turun menjadi 493.999 pemudik, turun sekitar 9,27 persen. Jumlah penurunan pemudik bus AKAP menurut Udar, sudah terjadi sejak tahun 2011 lalu. Ia menyampaikan bahwa banyak bus yang kosong, karena jumlah penumpangnya sedikit. Jumlah penumpang terdeteksi menurun di Terminal Kampung Rambutan dan Lebak Bulus tahun lalu.

"Untuk kereta api juga akan mengalami penurunan. Tahun lalu, pemudiknya berjumlah 515.576, namun diperkirakan tahun ini pemudiknya menjadi 477.015, turun sekitar 7,48 persen," kata Udar.

Penurunan jumlah pemudik kereta api, dilanjutkan Udar, karena penurunan jumlah gerbong yang disediakan. "Kondisi yang tidak layak karena sarana dan prasana kereta api yang belum memuaskan para penumpangnya dan semakin tingginya minat pada kendaraan pribadi diperkirakan pemudik akan menurun," imbuhnya.

Tahun ini, Dishub DKI Jakarta telah menyiapkan 166 lokomotif kereta api namun dengan hanya 210 rangkaian, atau kereta dengan gerbong pendek. Hanya satu angkutan publik yang diperkirakan akan semakin diminati pada arus mudik tahun ini, yaitu jalur udara atau pesawat terbang.

"Hanya pesawat saja yang mengalami peningkatan sampai 18,28 persen. Tahun lalu, jumlah pemudik pesawat berjumlah 1.140.680, tahun ini diperkirakan meningkat menjadi 1.349.216 pemudik," jelas Pristono.

Menurutnya, saat ini banyak yang beralih menggunakan angkutan udara karena harga yang ditawarkan saat ini lebih murah. "Kalau dilihat, sekarang bandara selalu penuh. Harga juga tidak jauh berbeda dengan kereta api. Ini yang membuat orang beralih menggunakan angkutan udara," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com