Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Persen Air PDAM Parepare Terancam Tercemar

Kompas.com - 21/07/2012, 17:38 WIB
Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin

Penulis

PAREPARE, KOMPAS.com - Sumber air bersih milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Parepare di sungai Karajae, Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki, Kota Parepare berpotensi tercemar.

Penyebab pencemaran itu bisa berasal dari limbah rumah tangga di perumahan Bukit Anugerah Karajae tak jauh dari sungai Salo Karajae yang merupakan sumber mata air PDAM.

Hal itu disampaikan Haryanto, kepala Bagian Umum PDAM Kota Parepare saat ditemui Kompas.com di ruang kerjanya, Sabtu (21/7/2012). Menurutnya, sumber mata air PDAM tersebut untuk disuplai ke 12.000 pelanggan. Jika tercemar, maka pelanggan yang 12.000 itu terancam tak teraliri air PDAM.

"Tujuh puluh persen pelanggan terancam tidak akan menikmati air bersih. Ini jika Pemerintah Kota Parepare tidak segera menemukan solusi terkait pembangunan perumahan Bukit Anugerah Karajae yang tak jauh dari sungai Salo Karajae," katanya.

Haryanto menjelaskan, total jumlah pelanggan PDAM Parpare sebanyak 17.006 rumah tangga. Sebanyak 12.000 pelanggan atau sekitar 70 persen menggunakan air dari sumber Salo Karajae. Sisanya, 30 persen dipasok dari sumur.

Haryanto menyatakan, pihaknya tidak mempersoalkan rencana pembangunan pemukiman penduduk di sekitar sungai Salo Karaje. Cuma, kata Haryanto, minimal harus lengkap dengan pengelolaan limbahnya.

Dia memastikan, jika perumahan tersebut sudah dihuni, maka limbah akan masuk ke sungai Salo Karajae. Akibatnya, sumber air baku berpotensi tercemar. "Kalau sumber air bakunya sudah tercemar maka susah diolah dan diproduksi. Maka 70 persen pelanggaran PDAM akan menerima dampaknya," ujar Haryanto.

Hal sama juga diungkapkan Bagian Produksi dan Pengelolahan PDAM Parepare, Wahid. Dia menilai, sejatinya pemukiman penduduk harus berjarak minimal satu kilometer dari sumber air baku. Dengan begitu, lilmbah akan mengalami penguapan terlebih dahulu sebelum masuk ke sumber mata air.

"Ingat, kalau Salo Karajae ini sudah tercemar, maka tidak ada lagi sumber mata air. Memang yang berpotensi cuma sungai Lawalane, tapi kalau kemarau airnya maksimal 30 liter," katanya.

Sementara Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Parepare Sjamsu Alam mengatakan, sejauh ini belum ada keluhan dari PDAM tentang keberadaan perumahan tersebut. Namun begitu, pihaknya akan mengecek langsung ke lapangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com