Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu SARA Putaran Kedua Beredar Lewat SMS

Kompas.com - 23/07/2012, 13:33 WIB
Madina Nusrat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Warga DKI Jakarta sebaiknya mewaspadai isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang diembuskan lewat pesan singkat (SMS) berantai terkait Pilkada DKI 2012 putaran kedua yang akan datang. Selain bisa merugikan kedua pasangan calon gubernur atau cagub dan wakilnya yang berlaga dalam putaran kedua, isu itu juga rawan menyebabkan konflik.

Salah satu komisioner panitia pengawas (panwas) Jakarta Utara, Arif Budiyanto, Senin (23/7/2012), mengaku bahwa salah satu ketua panwas di Jakarta Utara telah menerima lima SMS berisi isu SARA terkait salah satu cagub, dari nomor yang berbeda-beda dan tak dikenal.

"Ketua panwas kecamatan ini menerima lima SMS yang isinya berbau SARA terkait salah satu calon," ungkap Arif.

Isi SMS itu ada yang berisi ajakan memilih dan juga pendiskreditan salah satu pasangan cagub. SMS yang berisi ajakan memilih itu mengklaim sebagai jemaah salah satu agama. Adapun SMS yang mendiskreditkan salah satu pasangan calon menggunakan berita yang diklaim dirilis oleh kantor berita asing BBC.

"Kampanye berbau SARA ini bisa merugikan kedua pasang calon, dan juga bisa menyebabkan konflik antar-agama, apalagi ini beredar di tengah bulan Ramadhan," ungkap Arif.

Namun, diakui Arif, pihaknya masih meneliti dan mempelajari kampanye hitam yang disebarkan lewat SMS itu. "Sejauh ini belum bisa kami lanjutkan ke pemeriksaan. Sebab, ini juga terkait dengan cyber-crime yang membutuhkan tenaga ahli untuk menelitinya sehingga penyebar SMS ini bisa diketahui," paparnya.

Hanya, Arif mengimbau agar warga DKI Jakarta tak terpancing dengan SMS berisi kampanye hitam itu. Setiap warga DKI Jakarta diharapkan dapat bersikap bijak menanggapi SMS tersebut karena belum diketahui, siapa yang diuntungkan dengan SMS tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com