Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Alasan Warga Blokade Tol Jatibening

Kompas.com - 27/07/2012, 10:54 WIB

BEKASI, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Jatibening, Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat, meminta PT Jasa Marga membatalkan penutupan terminal bayangan eks Gerbang Tol Pondok Gede Timur karena akan memutus nadi perekonomian masyarakat setempat.

Masyarakat yang paling menolak keras penutupan akses turun/naik penumpang di lokasi itu ialah orang-orang yang biasa beraktivitas di jalan tol Jakarta-Cikampek dekat eks gerbang tol Pondok Gede Timur. Tidak cuma para penumpang yang menolaknya, tapi juga pengojek, dan warga lain yang berkegiatan ekonomi di area tersebut.

"Setiap harinya, puluhan ribu penumpang naik dan turun angkutan di titik tersebut. Tak hanya penumpang angkutan umum, tapi juga yang menumpang angkutan pribadi," ujar Deny, seorang pengendara ojek di lokasi setempat, Jumat (27/7/2012).

Menurut dia, area tersebut kerap dipenuhi ribuan penumpang asal Bekasi dan sekitarnya yang akan bekerja di Jakarta. Penumpang dengan tujuan luar kota pun turut menunggu di titik ini. Sementara sore hari, para pekerja tersebut turun pula di lokasi ini dengan melanjutkan perjalanan menggunakan moda transportasi lainnya.

"Dalam sehari saya bisa mengatongi Rp150.000 sampai Rp200.000 dari penumpang. Bisa dibayangkan, bila jumlah sopir ojek yang tergabung dalam Pokdarkamtibmas di lokasi ini mencapai 200 motor lebih. Berapa kepala keluarga yang tidak makan kalau aksesnya ditutup," ujar Deny.

Menurut dia, tiap-tiap pengojek umumnya dapat mengangkut sedikitnya sepuluh penumpang. Jumlah itu belum termasuk yang turun di lokasi setempat lalu menumpang angkutan umum atau mengendarai sepeda motor sendiri yang dititipkan di jasa penitipan motor.

"Jadi bisa disimpulkan bahwa banyak yang merasakan manfaat dapat naik dan turun angkutan di sini," kata Deny.

Menurut dia, sudah belasan tahun penumpang diperbolehkan naik atau turun di titik ini. Bahkan Jasa Marga menyediakan jalur khusus untuk menaikturunkan penumpang, tak jauh dari gerbang tol eks Pondok Gede Timur.

Akan tetapi, begitu gerbang tol dipindahkan ke Cikarang Utama pertengahan 2010 dan hanya dibuka Ramp Pondok Gede Timur bagian utara dan selatan, jalur khusus pemberhentian kendaraan diubah oleh Jasa Marga menjadi taman.

"Tentu kami menolak karena mereka tidak memberikan alternatif lain," kata Ny Dody, pedagang kue di Jalan Cemerlang dekat kawasan itu.

Penolakan pun muncul dari perwakilan angkutan umum Heru, kondektur bus jurusan Jakarta-Cirebon, mengaku sangat terbantu dengan dibolehkannya mengangkut penumpang dari titik ini. Sebab saat memberangkatkan armada dari terminal Pasar Rebo, penumpang yang naik sangat sedikit.

"Kami cuma mengangkut penumpang di terminal dan di sini. Kalau sekarang di sini dilarang, susah mengejar setoran karena penumpang kebanyakan malas naik dari terminal. Mereka kan mencari ongkos yang murah dan waktu yang cepat. Kalau harus ke terminal dulu, waktunya lebih lama, ongkos pun berlipat karena harus juga membayar peron," katanya.

Keluhan serupa juga disampaikan Wisnu, warga Jatibening yang rutin menumpang bus jurusan Cirebon setiap bulannya dan menunggu dari titik ini.

"Lebih enak dari sini nunggu busnya, lebih dekat dari rumah. Kalau harus ke terminal dulu, bisa terjebak macet di mana-mana," katanya.

Pejabat Jasa Marga yang berwenang untuk memberikan keterangan seputar ini pun belum bersedia dikonfirmasi perihal persoalan tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com