Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak yang Hidup dari Tol Jatibening

Kompas.com - 27/07/2012, 12:54 WIB
Tri Wahono

Penulis

JATIBENING, KOMPAS.com — Faktor ekonomi menjadi alasan utama warga sekitar pintu tol Pondok Gede Timur atau yang lebih dikenal dengan tol Jatibening untuk meminta agar akses naik-turun penumpang tetap dipertahankan. Banyak warga yang sudah menggantungkan hidupnya dari aktivitas di "terminal bayangan" ini.

"Penumpang yang naik-turun di sini ada ribuan setiap hari. Kalau ditutup, transportasi masyarakat bisa pindah 3 sampai 5 kali, sedangkan di sini cukup sekali naik kalau mau ke mana-mana," kata Masran, perwakilan warga yang ditemui saat negosiasi dengan Jasa Marga, Jumat (27/7/2012).

Selain itu, dia melanjutkan, lintas utara dan selatan pintu tol Jatibening sudah menjadi tempat mata pencaharian ribuan pengojek. Menurut catatan dia, saat ini ada sekitar 1.200 pengojek yang setiap hari menggantungkan hidup di tempat tersebut.

"Nafkah banyak orang di sini. Satu pengojek rata-rata sehari bisa dapat Rp 30.000 hingga Rp 100.000," ujarnya.

Belum lagi para pedagang makanan, minuman, dan tempat penitipan sepeda motor. Jika akses naik turun penumpang di tol Jatibening ditutup, maka mereka kehilangan pendapatan.

Salah satu tukang ojek, Imad, mengaku sudah 5 tahun menggantungkan hidup dengan mengantarkan penumpang yang naik-turun. Dalam sehari, ia rata-rata mendapatkan Rp 30.000 hingga Rp 50.000. Menurutnya, pendapatan sebesar itu cukup untuk menghidupi istri dan tiga anaknya. Bahkan, begitu menggantungkan hidupnya di sini, Imad hampir sepanjang hari menunggu penumpang di pinggir tol.

"Pagi sampai siang nongkrong. Nanti siang sampai sore pulang ke rumah. Lanjut lagi sampai malam," ujarnya.

"Kalau ditutup, ya enggak tahu saya mau kerja apa," kata Imad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com