Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Menebar Prasangka Buruk soal SARA

Kompas.com - 28/07/2012, 20:02 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Memainkan isu suku, agama, ras, dan antargolongan tak pernah henti-hentinya terjadi jelang pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2012 putaran kedua. Berbagai hasutan terkait SARA merebak melalui sosial media atau pesan singkat.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragam (FKUB) Syafi'i Mufid mengimbau kepada para warga Jakarta agar tidak mudah terhasut dengan isu murahan berlatar belakang SARA sebab masalah tersebut sangat rentan dan dapat memicu konflik horizontal. "Perpecahan itu muncul karena orang-orang mulai menebar dengan membangun prasangka yang negatif. Harusnya jangan menebar prasangka," kata Syafi'i, Sabtu (28/7/2012) di Jakarta.

Ia mengatakan bahwa pihaknya tetap berpegang pada seruan moral yang ada dengan tidak memasukkan masalah agama dalam persoalan politik. "Kami sudah mengalami tragedi masa lalu yang tidak menguntungkan ketika persoalan politik dibawa pada ranah agama. Jangan bawa fanatisme sempit," ujar Syafi'i.

Ia mengatakan bahwa pihaknya selalu berupaya untuk membuat kondisi Jakarta tetap rukun, aman, dan damai. Ia mengakui Jakarta memang memiliki catatan terkait konflik yang bermuatan SARA, tapi hal itu harus mulai dapat diatasi sehingga dapat menjadi contoh bagi daerah lain. "Sekali lagi, jangan membuat kondisi Jakarta yang sudah baik menjadi rusak karena isu semacam itu. Biarkan warga memilih sendiri pemimpin yang memang baik tanpa harus ada pengaruh," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com