Hasil Audit, Dana Kampanye Foke-Nara Terbesar

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta akhirnya merilis hasil audit dana kampanye enam pasangan calon yang telah diserahkan pada tanggal 31 Juli lalu oleh para akuntan.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye KPU Provinsi DKI Jakarta, Suhartono, mengatakan, yang dilaporkan dari audit dana kampanye ini berisi laporan penerimaan dan penggunaan dana kampanye. Audit dana kampanye ini didasarkan pada laporan enam pasang calon yang dilakukan sebanyak tiga tahap.

"Memang ada tiga tahap penyerahan laporan. Pertama sehari sebelum kampanye, kedua sehari setelah kampanye dan ketiga sehari setelah pemungutan suara," kata Suhartono, saat jumpa pers di Kantor KPU Provinsi DKI Jakarta, Jalan Budi Kemulyaan, Jakarta, Jumat (3/8/2012).

Berdasarkan hasil audit tersebut, pasangan nomor urut satu yaitu Foke-Nara menerima dana terbesar sejumlah Rp 62.626.587.382 dan digunakan sebesar Rp 62.574.182.486. Posisi kedua dipegang oleh pasangan nomor urut enam yaitu Alex-Nono dengan dana penerimaan sebesar Rp 24.680.122.600 dan digunakan sebesar Rp 24.677.122.600.

Posisi ketiga dipegang oleh pasangan Hidayat-Didik dengan penerimaan sebesar Rp 19.700.104.879 dan digunakan sebesar Rp 19.694.952.600. Selanjutnya, pasangan Jokowi-Ahok ada di posisi keempat dengan penerimaan Rp 16.314.780.019 dan digunakan sebesar Rp 16.089.431.757.

Dua posisi terbawah dipegang oleh calon dari jalur perseorangan, pasangan Faisal-Biem menerima dana sebesar Rp 4.158.625.868 dan digunakan lebih dari penerimaannya yakni sebesar Rp 5.083.789.575. Begitu pula dengan pasangan Hendardji-Riza, dana yang diterima sebesar Rp 3.024.750.000 dan yang digunakan melebihi penerimaan yaitu Rp 3.250.325.650.