Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Diculik, Seorang Ibu Melapor ke Polisi Militer

Kompas.com - 06/08/2012, 19:08 WIB
Kontributor Palu, Erna Dwi Lidiawati

Penulis

PALU, KOMPAS.com -- Seorang ibu rumah tangga, Anita (22), Senin (6/8/2012) mendatangi kantor Polisi Militer di Jalan Hasanuddin, Kota Palu, Sulawesi Tengah. Ia melaporkan penculikan terhadap anaknya, Fahmi Ismail (1,8) yang diduga dilakukan mantan kakak iparnya, AA (24) seorang oknum anggota TNI yang bertugas di Gorontalo.

Dari keterangan Anita, peristiwa itu terjadi pada Senin (9/7/2012) lalu. Saat itu, dirinya tengah bekerja di dapur, sementara Fahmi Idris yang masih balita tersebut digendong ibunya.

Tiba-tiba datang seorang lelaki dengan menggunakan penutup mulut merampas anaknya yang tengah digendong ibunya.
 
“Saya kenal kalau itu mantan kakak ipar saya biar dia tutup mulutnya, dari badannya dan suaranya saya kenal betul. Sempat kita baku tarik itu anak, karena saya dengar lengan anakku bunyi, saya takut ada apa-apa terpaksa saya lepas,” kata Anita.

Aksi dugaan penculikan itu terjadi di Kelurahan Kali, Kecamatan Biau, Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah sekitar pukul 15.00 Wita. Anita melihat anaknya dibawa lari masuk ke sebuah mobil. Namun Anita sempat melihat mantan suaminya, Ihsan bin Hardi Siku (22) dan mantan ibu mertuanya di dalam mobil yang membawa anaknya.
 
“Saya lihat mantan suami saya yang membawa mobil itu, ketika saya sudah berteriak- teriak jangan bawa anakku mereka langsung tancap gas meninggalkan saya,” kata Anita sedih.
 
Kasus yang dialami Anita sebenarnya sudah dilapor ke Kepolisian Buol. Namun hingga kini belum ada kejelasan atas laporan kasusnya.
 
Anita mengaku sudah bercerai dengan suaminya, Ihsan bin Hardi Siku pada 20 April 2012 nomor 04/Pdt.G/2012/PTA.PAL. Dalam putusan pengadilan perwalian anak jatuh ke tangan Anita. Anita bercerai dengan Ihsan lantaran mantan suaminya suka mabuk-mabukan dan memukuli dirinya. Tak kuasa menahan derita Anita pun menggugat cerai suaminya.
 
“Saya ini melapor ke sana kemari supaya saya cepat berkumpul dengan anak saya, kasihan,” kata Anita lagi.
 
Sementara itu pihak polisi militer yang menerima laporan ini mengaku agak kesulitan menyidik anggota TNI ini karena yang bersangkutan bertugas di Gorontalo. Sementara itu, pihak pelapor sudah pernah melaporkan kasus ini ke Polres Buol.
 
“Kami tidak punya kewenangan untuk menyidik anggota TNI tersebut yang sudah dilaporkan ke Polres Buol. Kecuali ada pelimpahan kasus dari Polres setempat ke POM. Karena bila pelakunya memang TNI itu kewenangan penyidikannya ada pada kami,” ujar Risiyanto, anggota Satuan Pelaksana Penyelidikan POM Palu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com