Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Rusun Sumpek, di TPU Luas dan Udaranya Segar

Kompas.com - 07/08/2012, 12:05 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Walaupun sudah diimbau oleh Lurah dan Kepala TPU Karet Bivak, warga pengungsian korban kebakaran di Karet Tengsin mengaku lebih nyaman mengungsi di TPU Karet Bivak, daripada harus mengungsi di rumah susun. Seperti diungkapkan oleh salah satu korban pengungsian, Nuri (37), warga RT 04 yang mengaku lebih suka mengungsi di TPU dibanding di Rusun Karet Tengsin 2.

"Kalau mengungsi di rusun sumpek, enakan di sini. Segar udaranya dan luas," ujar Nuri, di TPU Karet Bivak, Jakarta, Selasa, (7/8/2012).

Ia mengakui, salah satu alasan, ia bersama warga lainnya mengungsi di TPU Karet Bivak adalah karena warga masih ingin mengevakuasi harta mereka yang masih tersisa. "Jadi takut hilang, mbak. Kalau di rusun kejauhan jaraknya," kata Nuri.

Selain itu, ia pun mengatakan peristiwa ini bukan untuk yang pertama kalinya ia mengungsi akibat kebakaran. "Sudah tiga kali, mbak. Mulai dari tahun 1996, 2000 dan sekarang ini tahun 2012, dan memang lebih nyaman di ngungsi di TPU," ujarnya.

Atas apa yang menimpa ia dan keluarganya, Nuri mengaku sudah pasrah dan ikhlas. Namun, di balik semua itu, ia juga merasa bersyukur karena keluarganya selamat semua dan banyak bantuan yang datang dari berbagai wilayah sekitar.

"Misalnya tadi pas sahur ada yang kasih nasi bungkus dan minuman dus Aqua. Saya juga enggak tahu bantuan itu datang dari mana," kata Nuri.

Pihak TPU Karet Bivak merasa sedikit keberatan atas pengungsian sementara, karena akan sedikit memengaruhi warga yang mau melakukan ziarah. Namun, dengan keadaan darurat seperti itu, pihaknya masih mengizinkan warga mendirikan tenda di TPU Karet Bivak.

Sampai Selasa siang, pihak TPU Karet Bivak juga akan berkonsolidasi dengan pihak Kelurahan Karet Tengsin dan Ketua RT/RW setempat.

Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran melanda permukiman padat penduduk di Kampung Kalimati, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin malam. Penyebabnya diduga akibat korsleting listrik di salah satu rumah warga. Tidak ada korban jiwa akibat kebakaran ini.

Menurut pantauan Kompas.com, pengungsi kebakaran sudah mulai mendirikan tenda dan terpal sementara di atas tanah kuburan untuk berlindung. Beberapa warga masih mengumpulkan puing-puing sisa kebakaran. Sementara, beberapa lainnya mengumpulkan harta mereka yang tersisa. Tampak juga beberapa traktor sampah yang membersihkan sampah dan puing-puing kebakaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com