Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bulan Puasa, Tawuran Warga Merebak di Jakarta

Kompas.com - 09/08/2012, 07:27 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksanaan bulan Ramadhan yang khidmat terganggu dengan aksi tawuran warga sering terjadi di wilayah Jakarta dalam dua pekan terakhir. Kepolisian Daerah Metro Jaya dan jajarannya bahkan telah membubarkan lebih dari 10 kali aksi tawuran massa.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menilai bahwa hal itu adalah tren yang tidak baik bagi keamanan bermasyarakat di Ibu Kota. "Kami sudah lebih dari 10 kali membubarkan aksi tawuran massa. Ini tren yang tidak baik," ujarnya.

Rikwanto mengatakan aksi tawuran massa kerap terjadi di pinggir daerah Jakarta seperti Tangerang, Jakarta bagian selatan, Bekasi, dan Depok. Aksi massa ini biasanya terjadi pada malam hari hingga menjelang subuh. Aksi-aksi tawuran itu bahkan sudah menyebabkan empat orang terluka.

"Mereka biasa berkumpul di pinggir-pinggir jalan ramai-ramai dan timbul gesekan di lapangan, sehingga mudah sekali tersulut," kata Rikwanto.

Salah satu aksi tawuran yang cukup besar terjadi pada Senin (6/8/2012) lalu, di Jalan Taman Barat Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Dua kelompok yang bertikai yakni pelajar SMA Kartika dan SMA 87 Bingtari. Aksi ini menewaskan salah seorang pelajar bernama Jeremy Hasibuan (16), siswa SMA Kartika tewas setelah mengalami luka bacok.

Berdasarkan data Biro Operasi Polda Metro Jaya, terdapat 71 lokasi rawan aksi tawuran. Paling banyak terdapat di wilayah Jakarta Selatan dengan 20 lokasi. Wilayah lainnya yakni Jakarta Timur sembilan lokasi, Jakarta Pusat delapan lokasi, Bekasi Kabupaten tujuh lokasi, Bekasi Kota lima lokasi, Tangerang Kota lima lokasi, Jakarta Barat lima lokasi, dan Depok dua lokasi.

Rikwanto menuturkan bahwa pihaknya juga sudah delapan kali membubarkan aksi balap liar selama dua pekan terakhir bulan Ramadhan ini. Untuk menjaga keamanan warga, kepolisian pun melakukan upaya pencegahan.

"Melalui patroli yang ditingkatkan. Setiap ada pemuda berkumpul di pinggir jalan, polisi biasanya menyambangi. Mereka akan membubarkan diri sendiri," ucap Rikwanto.

Dia mengimbau warga bisa menjaga keamanan dan ketertiban di wilayahnya masing-masing. "Jangan sampai ada kegiatan-kegiatan masyarakat yang tidak jelas dan akhirnya negatif. Kami harap masyarakat bisa berperan aktif dalam masalah ini," pungkas Rikwanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com