Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindir Jokowi, Elektabilitas Foke Bisa Terpengaruh

Kompas.com - 09/08/2012, 15:15 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh Fauzi Bowo saat mengunjungi korban kebakaran di Karet Tengsin dinilai dapat memengaruhi elektabilitasnya pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua nanti.

Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta Ramdansyah mengatakan, masyarakat yang akan menilai jika dalam ucapan calon gubernur terjadi keseleo lidah atau slip of the tongue. Dengan bukti yang ada, masyarakat dapat paham dengan sendirinya.

"Kalau slip of the tongue atau keselo lidah masyarakat dapat menilai sendiri. Ini bisa memengaruhi elektabilitas si pasangan calon," kata Ramdansyah ketika dihubungi, Kamis (9/8/2012).

Kendati demikian, Ramdansyah tidak dapat mengambil tindakan karena hal semacam itu bukan domain Panwaslu DKI Jakarta. Ia juga mengingatkan, tidak semuanya dapat dikategorikan sebagai pelanggaran Pilkada DKI Jakarta.

Ramdansyah menjelaskan bahwa suatu perbuatan dapat dikategorikan pidana pilkada apabila perbuatan itu disebutkan dalam UU No 32 Tahun 2004, khususnya Pasal 116 sampai 120 terkait masalah ancaman. Adapun isi dari pasal tersebut berkaitan dengan kampanye terselubung, kampanye di luar jadwal, kampanye di tempat ibadah, dan kampanye yang isinya menghasut atau menjatuhkan orang dan atau pasangan calon lain.

"Tidak bisa sebuah perbuatan otomatis dikriminalisasi dan dipidanakan. Tetapi, kalau masyarakat mau melapor, silakan saja. Saya siap menindaklanjutinya," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan beredarnya video Foke saat mengunjungi korban kebakaran Karet Tengsin di TPU Karet Bivak. Saat itu Foke menanyakan siapa yang dicoblos kepada para pengungsi.

"Lu nyolok siapa? Kalau nyolok Jokowi di Solo aja sono," kata Foke dalam video tersebut. Foke seperti tak sadar ada kamera yang menyorotnya. Cuplikan video tersebut kini beredar di YouTube dan juga melalui BlackBerry Messenger.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com