Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ladang Ganja di Terowongan Kota Roma

Kompas.com - 16/08/2012, 17:10 WIB

ROMA, KOMPAS.com - Kepolisian Italia menemukan satu ladang ganja di bawah terowongan era Mussolini yang tidak terpakai di Roma, kata juru bicara kepolisian, Rabu (15/8/2012).

Polisi menangkap seorang lelaki berumur 57 tahun dan tengah mencari tersangka lainnya setelah menyita 340 kilogram ganja. Tanaman ganja itu dibudidayakan di ruang-ruang yang diterangi lampu halogen dan diairi dengan sistem irigasi bawah tanah.

Seorang polisi dari unit ekonomi yang sedang berpatroli pada Sabtu (11/8/2012) "menjadi curiga setelah membaui aroma kuat mariyuana yang timbul dari saluran udara" terongan yang terletak dekat stasiun kereta api Roma-Casilina, kata juru bicara kepolisian kepada AFP.

Saat penggerebekan, polisi harus mengenakan masker. Mereka menemukan area seluas 4.000 meter persegi di mana beberapa rumah kaca dibangun untuk menanam dan memproduksi mariyuana", demikian pernyataan polisi melalui situs web mereka.

Awalnya polisi menemukan semacam ladang jamur sebelum menemukan dinding bata yang ternyata bisa dibuka-tutup untuk menutupi ladang ganja.

Di area penyimpanan, polisi menemukan sejumlah kantong-kantong hitam berisi daun ganja yang baru dipotong dan kantong-kantong kecil berisi produk jadi. Di situ polisi juga menemukan mesin-mesin pengering ganja, timbangan dan bahan kimia.

Terowongan itu sebenarnya merupakan bagian dari proyek ambisius untuk jalur kereta api bawah tanah yang diluncurkan pada tahun 1930-an oleh diktator Italia Benito Mussolini. Namun kemudian tidak digunakan lagi.

Ladang ganja bawah tanah itu berada di kawasan pekerja di Tor Pignattara, yang dijadikan tempat ladang-ladang jamur bawah tanah karena kondisinya yang lembab dan temperaturnya stabil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com