Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Pondok Bambu akibat Korsleting

Kompas.com - 21/08/2012, 16:16 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta Paimin Napitupulu memastikan bahwa kebakaran ratusan rumah di Pondok Bambu, Jakarta Timur, Selasa (21/8/2012) siang, disebabkan hubungan pendek arus listrik. Api berasal dari sebuah rumah di RT 02 RW 02, Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur, yang dalam keadaan kosong.

"Kita dapat laporan pukul 12.15 WIB. Setelah kita himpun, penyebabnya akibat korsleting di sebuah rumah di RT 02. Percikan api itu jatuh mengenai tiner dan serbuk kayu," ujarnya di lokasi kejadian, Selasa.

Hal tersebut sesuai dengan keterangan salah seorang warga bernama Awah (25). Wanita yang memiliki rumah sekitar 10 meter dari awal api berkobar tersebut mengatakan, sang pemilik rumah diketahui tengah mudik ke kampung halaman sehingga rumah ditinggal dalam keadaan kosong. "Ditinggal sama yang mudik, saya lupa nama pemilik rumahnya siapa. Api dari lantai dua bangunan, bangunannya memang tingkat dan atasnya memang terbuat dari kayu," ujarnya.

Berdasarkan catatan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta, lahan seluas 9.000 meter persegi di lokasi kejadian itu terdiri dari sekitar 150 bangunan. Bangunan tersebut sebagian difungsikan untuk kontrakan, sebagian lain untuk bengkel mebel, seperti kursi dan meja dengan bahan dasar kayu.

Lokasi kebakaran itu menjorok ke dalam gang, kira-kira 100 meter dari Jalan Pahlawan Revolusi, Duren Sawit, Jakarta Timur. Hingga pukul 16.02 WIB, api sudah mulai dijinakkan. Sebanyak 35 mobil pemadam kebakaran dari lima wilayah di DKI Jakarta diterjunkan untuk memadamkan api. Kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com