Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmati Ubi Cilembu di Tempat Asalnya

Kompas.com - 22/08/2012, 04:39 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ubi Cilembu tentu bukan jenis makanan yang asing bagi sebagian orang. Mereka yang pernah bepergian melalui Cikampek, Puncak Bogor, atau Nagrek tentu acap melihat kios-kios yang menjual ubi manis ini. 

Namun apakah "Ubi Cilembu" yang dijual di tempat-tempat tersebut asli ubi dari Cilembu? Mang Ujang, petani sekaligus penjual ubi Cilembu di Cadas Pangeran, Sumedang, Jawa Barat, mengatakan bahwa ubi Cilembu yang asli adalah yang ditanam di Kampung Cilembu, Sumedang.

Ubi asli Cilembu itu jumlahnya terbatas, karena panen ubinya 8 bulan sekali. Selain itu, tanaman ubi Cilembu harus diperlakukan khusus karena memerlukan suhu yang tepat dan penyiraman yang pas agar rasanya tidak berubah.

Menurut Mang Ujang, ubi Cilembu yang banyak dijajakan sekarang adalah ubi hasil pengembangan yang bisa ditanam di mana saja. "Padahal unsur tanahlah yang membedaan ubi dari segi rasa. Ubi Cilembu asli Sumedang rasanya lebih legit dan aromanya lebih harum," katanya kepada Radio Sonora.

Ubi Cilembu asli umumnya lebih mudah dikelupas kulitnya setelah dibakar. Selain itu, saat dipanaskan, akan keluar cairan seperti madu yang berasa manis. Ubi Cilembu mentah bisa disimpan satu bulan, sementara bila sudah dimasak sebaiknya dimakan sebelum tiga hari.

Saat liburan lebaran kali ini, banyak orng menjajakan ubi Cilembu di jalur Cadas Pangeran, Sumedang. Ubi matang dijual hingga Rp 15.000/kg, sedangkan yang mentah Rp 8.000/kg.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com