Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Mudik, Jalur Alternatif Terus Memakan Korban

Kompas.com - 23/08/2012, 02:03 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seperti tahun-tahun sebelumnya, jalur alternatif mudik menjadi wilayah yang paling rawan terjadinya kecelakaan lalu lintas. Jumlah kecelakaan di jalur itu bahkan meningkat 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Posko Ketupat Korps Lalu Lintas Polri, kecelakaan mudik yang terjadi dari tanggal 11-21 Agustus 2012 mencapai 3.600 kasus kecelakaan. Sebanyak 638 orang meninggal dunia, 994 orang mengalami luka berat, dan 3.444 orang mengalami luka ringan.

Jumlah kecelakaan ini meningkat 2 persen dibandingkan tahun 2011 lalu dalam periode yang sama. Kecelakaan pada tahun ini paling banyak terjadi di jalur alternatif yang jumlahnya mencapai 719 kasus atau meningkat signifikan sampai 27 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Korlantas Mabes Polri mencatat jalur alternatif yang menjadi wilayah rawan kecelakaan lalu lintas terdapat di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Di Jawa Tengah seperti di kawasan Jepara, Grobogan, Blira, Karanganyar, dan Wonogiri. Sementara di Jawa Timur seperti Bojonegoro, Tanjung Perak, Pamekasan, Bangkalan, Sampang, Madiun, Magetan, Kediri, Batu, dan Bondowoso. Sementara di jalur utama terjadi 1.730 kasus kecelakaan, dengan lokasi terbanyak ada di jalur tengah dengan 359 kasus dan jalur selatan dengan 342 kasus.

Perwira jaga Posko Ketupat Korlantas Polri, Ajun Komisaris Besar Leo Joko Tribowo, menuturkan meningkatnya angka kecelakaan karena semakin tingginya jumlah pergerakan pemudik yang ada. Sementara kecelakaan masih didominasi di jalur utama dan jalur alternatif dikarenakan adanya perbedaan faktor jalan.

"Untuk di jalur utama seperti di Panturan dan Jalur Selatan ini karakter jalannya yang membuat pengemudik tidak awas. Di Panturan misalnya, pengemudi cenderung melajukan kendaraannya dengan cepat. Sementara di jalur selatan jalannya berkelok-kelok," ujar Leo, saat dijumpai di kantornya, Rabu (22/8/2012) sore.

Sementara faktor kecelakaan di jalur alternatif diperkirakan karena banyaknya masyarakat yang tidak memahami karakteristik jalur itu. Oleh karena itu, Leo mengimbau agar masyarakat menyiapkan dengan baik rencana perjalannya nanti dalam arus mudik.

"Siapkan rutenya, cek kendaraan, dan antisipasi waktu puncak arus mudik yang diperirakan akan terjadi pada Sabtu (25/8) dan Minggu (26/8) nanti," kata Leo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com