Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Pemudik Motor Tertinggi

Kompas.com - 23/08/2012, 06:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada musim mudik tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data Korps Lalu Lintas Polri, angka kecelakaan dari tanggal 11-21 Agustus 2012 mencapai 3.600 kasus atau meningkat 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Dari jumlah itu, sebanyak 638 orang meninggal dunia, 994 orang luka berat, dan 3.444 orang luka ringan. Total kerugian selama masa mudik 11 hari ini mencapai Rp 7,4 miliar.

Jika dilihat dari segi jenis kendaraan, pemudik sepeda motor tetap yang paling rawan mengalami kecelakaan. Pada periode ini, ada 3.881 unit sepeda motor yang terlibat dalam kecelakaan. Jumlah ini meningkat 17 persen dari tahun sebelumnya sebanyak 3.213 unit.

Sepeda motor berada di peringkat teratas mengalahkan mobil penumpang (885 unit), mobil barang (536 unit), mobil bus (198 unit), dan kendaraan khusus (11 unit). Penyebab kecelakaan paling banyak karena faktor manusia yang jumlahnya mencapai 2.373 kasus.

"Faktor manusia ini banyak macamnya, ada yang paling tinggi itu karena mengantuk sebanyak 737 kasus," ujar perwira Posko Ketupat Korlantas Polri, Ajun Komisaris Besar Leo Joko Tribowo, Rabu (22/8/2012), saat dijumpai di kantornya.

Selain faktor manusia, ada pula faktor lainnya yang menyebabkan kecelakaan, di antaranya prasarana jalan yang kurang kelaikan jalan 407 kasus dan kelaikan kendaraan 366 kasus. Leo melihat faktor manusia selalu menjadi penyebab terjadinya kecelakaan selama musim mudik beberapa tahun belakangan. Oleh karena itu, pemudik diimbau untuk selalu menjaga kondisinya dan beristirahat yang cukup.

"Khusus untuk pemudik sepeda motor, ini memerlukan tingkat konsentrasi yang tinggi sehingga polisi mengimbau agar pemudik tetap selalu menaati peraturan dan menjaga kecepatannya," kata Leo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com