Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tewas Tertabrak Kereta, Kumpul Keluarga Pun Berujung Duka

Kompas.com - 28/08/2012, 00:41 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Acara silaturahim keluarga besar Bidan Nefriani Hasni diwarnai duka mendalam. Keluarga besar asal Muara Bungo, Jambi, itu harus kehilangan salah satu anggotanya, Marlina (47), yang meninggal setelah tertabrak kereta rel listrik (KRL) di pelintasan tak resmi Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (27/8/2012) malam.

Suasana duka terlihat jelas di wajah 11 perempuan yang sedang berkumpul di ruang tamu rumah Bidan Efri saat disambangi Kompas.com, Senin malam. "Marlina itu saudara sepupu saya. Dia datang dari Muara Bungo, Jambi, bersama keluarga karena keluarga besar sedang kumpul-kumpul Lebaran di sini untuk bersilaturahim," tutur Efri.

Ia menjelaskan, acara kumpul keluarga itu sebenarnya sudah selesai malam ini. Besok (Selasa, 28/8/2012) pagi Marlina bersama suami dan putranya akan kembali ke kampung halaman. "Tiketnya sudah saya beli. Besok mereka akan saya antar ke bandara untuk terbang ke Padang. Dari Padang, lanjut dengan perjalanan darat ke Muara Bungo," terang Efri.

Sore tadi, Marlina hendak berbelanja tas tangan dan sejumlah oleh-oleh kecil di sebuah supermarket yang terletak di Kalibata Mall yang tak seberapa jauh dari kediaman Bidan Efri, yang terletak di depan Masjid Jami Nurul Amaliyah, Kalibata. Ia tidak berangkat sendiri. Marlina ditemani suaminya dan seorang saudara lainnya.

Dalam perjalanan kembali ke rumah sekitar pukul 20.30 WIB itulah peristiwa tragis terjadi. Marlina yang berjalan sedikit di depan saat menyeberangi pelintasan KRL dari arah Jalan Rawajati Timur menuju Jalan Rawajati Barat diduga tidak menyadari kemunculan KRL dari arah Stasiun Pasar Minggu Baru yang melaju ke arah utara, Stasiun Kalibata.

"Katanya, suaminya sempat coba menarik lengannya, tapi terlambat. Tapi kalau mau lebih jelas, tunggu saja suaminya pulang nanti malam," imbuh salah seorang anggota keluarga lainnya.

Marlina langsung terempas sejauh 20-30 meter akibat hantaman itu. Kepala dan kakinya hancur, badannya remuk. Bersama petugas kepolisian, suaminya mengantar jasad Marlina ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. "Anak laki-lakinya ada di sini, sedang tidur. Kami enggak berani ngomong karena masih terlalu kecil, masih kelas III SD. Mungkin nanti suaminya yang ngomong," sambung Efri.

Ia menyanggah keterangan beberapa tetangga yang menyebut korban dalam keadaan hamil. Ia menerangkan, tubuh sepupunya yang gemuk mungkin telah ditafsirkan secara keliru oleh orang-orang. Saat ini keluarga besar yang memang sedang berkumpul di rumah Efri tengah mempersiapkan kedatangan jenazah. "Yang laki-laki hampir semuanya sudah menyusul ke RSCM," pungkas Efri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com