Deputi Gubernur bidang Transportasi, Industri dan Perdagangan DKI Jakarta Sutanto Soehodho mengatakan, pemerintah pusat seharusnya juga memikirkan mengirim ”gula” ke luar Jakarta. Maksudnya, membangun daerah lain agar arus urbanisasi tidak hanya mengalir ke Jakarta, tetapi juga ke daerah-daerah lain.
”Sebanyak apa pun infrastruktur dibangun di Jakarta jika jumlah orang bertambah terus, maka infrastruktur tidak akan pernah mencukupi. Akibatnya, Kota Jakarta tidak kunjung menjadi kota yang nyaman untuk dihuni,” kata Sutanto.
Di luar masalah urbanisasi yang tergantung pada pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga harus terus membenahi diri dengan berkomitmen pada pembangunan antikorupsi.
Antikorupsi jangan hanya menjadi jargon, tetapi harus diwujudkan, mulai dari pejabat tingginya hingga ke tingkat yang paling rendah. Dengan demikian, anggaran pembangunan yang dikumpulkan dari uang rakyat benar-benar dipakai untuk membenahi Kota Jakarta.