Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan LSI Tak Keluarkan Survei Pilkada DKI Putaran Kedua

Kompas.com - 29/08/2012, 21:47 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Lingkaran Survei Indonesia (LSI) membantah bahwa pihaknya tidak mengeluarkan rilis survei pada putaran kedua Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2012 ini karena takut kredibilitas lembaganya turun.

"Ini enggak ada urusan dengan kredibilitas. Kredibilitas kami sudah terjaga akurasinya. Kalau satu atau dua kali meleset, itu biasa," kata peneliti senior LSI, Toto Izzul Fatah, saat dihubungi, Rabu (29/8/2012).

Ia mengatakan, terkadang muncul situasi abnormal saat tengah melakukan survei. Ia memberi contoh saat Pilkada Aceh 2006, ada situasi abnormal saat publik tidak bisa menyampaikan pendapat tanpa tertekan. Akibatnya, susah untuk mendapatkan data kepentingan survei.

Sementara itu, di Jakarta, kata dia, berbeda dengan Aceh. Situasi yang terjadi di Jakarta adalah dinamika pergerakan suara yang tidak terfokus, khususnya pada dua pasangan yang lolos pada putaran kedua, yaitu Foke-Nara dan Jokowi-Ahok.

Tidak hanya itu, manuver masing-masing calon juga terkadang tidak bisa ditebak dan berdampak pada masyarakat yang kemudian memengaruhi hasil survei. Contohnya, saat Foke tiba-tiba tampak temperamental di depan media. Hal itu, kata dia, akan memengaruhi penilaian masyarakat yang mungkin mengubah hasil survei.

"Hal-hal semacam itu, kan, tidak dapat terpotret oleh survei. Itu fakta yang tidak dapat dihindari," tandasnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com