Baru 8 Provinsi Laporkan Realisasi Anggaran, Jakarta Belum

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Kuntoro Mangkusubroto mengatakan, hingga Juni 2012, baru 8 provinsi dan 100 kabupaten/kota dari 33 provinsi dan 524 kabupaten/kota di Indonesia yang telah melaporkan realisasi anggaran daerah kepada Kementerian Keuangan. Pemerintah Provinsi Jakarta belum melaporkannya.

"Yang baru laporkan ada delapan provinsi, yakni Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, Maluku, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Bengkulu, dan Kepulauan Riau. Jakarta malah belum, ya," kata Kuntoro pada konferensi pers di kantornya, Kamis (30/8/2012).

Ia menyebutkan, dari delapan provinsi itu, rata-rata realisasi anggarannya sebesar 44,8 persen dan realisasi belanja modal hanya 2,45 persen. Realisasi tertinggi berasal dari Provinsi Jawa Timur dengan belanja modal 30 persen. Adapun yang terendah ada di Kepulauan Riau, yakni 7 persen.

"Mungkin malas. Tapi kecurigaan saya, mereka tidak tahu karena tidak punya instrumen. Jadi bagaimana mungkin seorang gubernur tidak tahu berapa persen anggarannya diserap untuk apa dan berapa persen," ujarnya.

Kuntoro mengatakan, laporan realiasi anggaran daerah itu akan membuat publik mengetahui baik dan buruknya kinerja pemerintah dalam mengelola anggaran daerahnya. Bukan hanya daerah, pemerintah pusat, kementerian, dan lembaga pemerintahan pun diwajibkan melaporkan realisasi anggarannya. Ini sesuai dengan instruksi presiden.

"Walau 3 bulan sekali Presiden meminta laporan dari kami, tetapi beliau yang memerintahkan kami untuk melaporkan pada masyarakat sehingga mengetahui kinerja pemerintah daerah untuk penyerapan anggaran yang baik maupun yang buruk," kata Kuntoro.

Laporan realisasi anggaran itu merupakan ikhtisar sumber, alokasi, dan pemakaian sumber daya keuangan yang dikelola oleh pemerintah pusat maupun daerah. Ini dapat menggambarkan perbandingan antara anggaran dan realisasinya dalam satu periode pelaporan. Unsur yang dicakup secara langsung oleh laporan itu terdiri atas pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan.