Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foke Prihatin Dirinya Dikaitkan dengan Kasus Penembakan Solo

Kompas.com - 02/09/2012, 06:31 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta yang kembali maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua, Fauzi Bowo, mengaku prihatin namanya dikait-kaitkan dengan kasus penembakan yang akhir-akhir ini marak terjadi di Solo.

"Yang terbaru saya baca di internet ada orang yang dibedil, itu sangat kasihan sekali ya. Dan saya prihatin terus saja dikaitkan sama Fauzi juga," kata pria yang akrab disapa Foke, saat ditemui di Taman Suropati 7, Jakarta, Sabtu (1/9/2012).

Foke enggan berkomentar lebih lanjut terkait hal ini. "Saya cuma kasih komentar itu. Nanti ada penembakan di Palestina dikaitkan sama Fauzi juga," ujarnya.

Sementara itu, calon gubernur DKI Jakarta lainnya yang juga masih menjabat sebagai Walikota Solo, Joko Widodo, mengaku kejadian penyerangan pos polisi secara berturut-turut di Kota Solo selama tujuh tahun pemerintahannya, belum pernah ada kejadian menonjol yang berkaitan dengan kekerasan. Ia juga berharap kasus penembakan tersebut tidak berkaitan dengan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua pada 20 September 2012 mendatang.

Seperti yang diketahui, Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri melakukan penggerebekan dan penangkapan terduga teroris di Jalan Veteran, Solo, Jawa Tengah, Jumat (31/8/2012) malam. Saat itu, sebuah sepeda motor yang dicurigai sebagai pelaku teror dipepet oleh rombongan mobil berisi anggota Densus 88.

Ketika hendak disergap, para pelaku melakukan perlawanan hingga akhirnya terjadi baku tembak. Dua orang terduga teroris tewas di tempat sementara seorang anggota Densus 88 turut gugur dalam tugasnya. Penyergapan terduga teroris ini diduga kuat terkait dengan aksi teror yang terjadi di Solo beberapa hari belakangan.

Sebelumnya, penembakan terjadi di Pos Polisi Singosaren, Solo, Kamis (30/8/2012) malam. Seorang anggota Polsek Singosaren bernama Bripka Dwi Data Subekti meninggal dunia akibat luka tembak di bagian dada.

Pada saat kejadian, ada beberapa anggota polisi lain yang sedang berjaga dan patroli di luar pos polisi. Pelaku diketahui berjumlah dua orang dan datang menggunakan sepeda motor bebek. Pelaku yang menggunakan penutup wajah itu melakukan aksinya dengan cepat.

Polisi menilai bahwa aksi penembakan itu adalah tindakan teror yang terencana. Pelaku diperkirakan telah menyiapkan target pos polisi yang akan diserang. Pasalnya, aksi penembakan ke arah pos polisi merupakan yang ketiga kalinya terjadi di Solo.

Aksi teror serupa juga sempat terjadi di dua pos pengamanan (pospam) Lebaran di Solo. Penembakan dan pelemparan granat oleh orang tak dikenal dilakukan secara berturut-turut. Pertama di Pospam Simpang Gemblengan, Jumat (17/8). Hal yang sama kembali terulang di Bundaran Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (18/8). Pada kejadian tersebut, dua polisi terluka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com