Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panwaslu Akan Rekonstruksi Iklan Jokowi-Basuki

Kompas.com - 03/09/2012, 19:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Panitia Pengawas Pemilu DKI Jakarta akan merekonstruksi iklan Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) yang diduga menjadi alat kampanye dari salah satu pasangan calon kepala daerah DKI Jakarta, Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.

"Jadi kami mau merekonstruksi, mudah-mudahan dari panggilan ini nanti juga ada panggilan lainnya kepada lembaga penyiaran. Kita akan rekonstruksilah, apakah ini sebuah peristiwa, apakah bentuknya pelanggaran, atau mungkin lebih pada sebuah sengketa di antara para pihak pasangan calon," kata Ketua Panwaslu DKI Jakarta Ramdansyah di Kantor Panwaslu, Jakarta, Senin (3/9/2012).

Ramdansyah menambahkan, Panwaslu telah meminta kepada Prabowo Subianto selaku Ketua Umum APPSI untuk memenuhi undangan karena ada tampilan gambar pada iklannya. Panwaslu ingin mengetahui pihak yang memasang iklan yang diduga berkampanye di luar jadwal tersebut.

Terkait pertemuan yang dilakukan oleh Panwaslu dan tim APPSI, Ramdansyah mengatakan sudah mengajukan beberapa pertanyaan terkait iklan di empat lembaga penyiaran. "Kita lihat lagi, beberapa media buyer biro iklan kami panggil. Kami sudah mendapat nama dan kontak, maupun lembaga penyiaran yang menayangkan ini," kata Ramdansyah.

Selama proses penanganan masalah ini, Panwaslu sudah memanggil dua tim pasangan calon gubernur DKI Jakarta pada Kamis (30/8/2012) lalu. Pada Sabtu (1/9/2012), seharusnya Ketua Umum APPSI Prabowo Subianto dijadwalkan untuk memenuhi panggilan Panwaslu. Akan tetapi, Prabowo berhalangan hadir sehingga pemanggilan dijadwalkan ulang pada Senin ini. Prabowo kembali mangkir karena sedang tidak berada di Indonesia.

"Secara formal kita akan panggil pihak terkait. Sementara itu, kita akan meminta komisi penyiaran daerah agar stasiun televisi tidak menyiarkan dulu materi yang dipermasalahkan karena diduga melanggar P3 SPS. Menurut SK KPU DKI Nomor 13 Tahun 2011, kampanye putaran kedua itu baru dimulai tanggal 14,15, dan 16 September 2012. Itu pun hanya berupa penajaman visi dan misi," ujarnya.

Permasalahan ini bermula dari laporan tim advokasi pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara). Tim tersebut melaporkan adanya iklan kampanye di luar jadwal pasangan Jokowi-Basuki. Iklan tersebut sudah disiarkan oleh beberapa stasiun televisi swasta.

Tim Foke-Nara selanjutnya menyebutkan bahwa iklan tersebut tidak gentle karena mendompleng asosiasi pedagang pasar. Tim Foke-Nara juga memberikan barang bukti berupa rekaman dalam bentuk DVD iklan di beberapa stasiun televisi swasta.

Iklan itu disiarkan oleh Trans7, MetroTV, TVOne, dan TransTV serentak pada 27 Agustus 2012. Terdapat dua versi iklan Jokowi-Basuki yang sudah tayang di televisi. Salah satu versi iklan itu menampilkan Prabowo sebagai Ketua Umum APPSI.

Dalam iklan itu, terdengar narasi oleh Prabowo yang mengatakan, "Saya Prabowo Subianto, Ketua APPSI. Para pedagang kecil, pekerja, kaum ibu adalah tulang punggung ekonomi Jakarta dan Indonesia. Namun, hidup mereka semakin berat. Harga pangan dan bahan bakar terus meningkat, dan ketika pedagang tradisional susah menjual barangnya, barang dagangannya terjangkau, mereka terusir hypermarket. Oleh karena itu, pedagang pasar dan seluruh warga Jakarta butuh pemimpin tegas seperti Joko Widodo. Di Solo, Jokowi membangun sebuah pusat perdagangan baru untuk menyelamatkan lapangan pekerjaan bagi pedagang kecil dan membantu mereka mendapatkan penghasilan. Saya Prabowo Subianto memilih Jokowi-Basuki untuk Jakarta yang lebih baik."

Sementara itu, dalam versi lain tampak gambar Joko Widodo menggunakan baju kotak-kotak dan para pedagang pasar. Dalam narasi itu disebutkan, "20 September, masyarakat Jakarta punya dua pilihan. Ada Jakarta dalam lima tahun lalu banjir, kurangnya fasilitas kesehatan, dan harga meningkat. Atau, kita dapat membangun Jakarta yang baru dengan Jokowi. Jokowi sudah membuktikan bahwa ia mampu memperbaiki lalu lintas, menciptakan lapangan kerja, dan menyediakan fasilitas kesehatan yang terjangkau. Mari kita bangun Jakarta yang baru dan pemimpin yang dapat kita percaya membuat perubahan. Jokowi."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com