Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Firman Ditangkap di Rumah Pamannya

Kompas.com - 05/09/2012, 10:11 WIB
Kristianto Purnomo

Penulis

DEPOK, KOMPAS.comFirman, yang diduga terlibat dalam kasus penembakan pos pengamanan Lebaran, pelemparan granat, dan penembakan pos polisi di Solo yang terjadi pada Agustus 2012, ditangkap anggota Densus 88 Polri di rumah pamannya, di Perumahan Taman Anyelir 2 Blok E1 No 1, Kalimulya, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/9/2012). Hal ini dibenarkan Yendi, Koordinator Perumahan Taman Anyelir 2 Blok F1-F5, yang berada di lokasi saat penggerebekan berlangsung.

"Sepertinya rumah di F2 No 9 hanya digunakan untuk menakut-nakuti biar tersangka menyerahkan diri. Firman menyerahkan diri di rumah pamannya, Pak Nasuha," ujarnya.

Menurut Yendi, saat penggerebekan, Ema, bibi tersangka, histeris ketakutan. Ibu tiga anak ini bahkan saat ini masih mendapatkan perawatan tim medis Polri.

Yendi menambahkan, sebelum peristiwa penggerebekan Firman datang ke rumah Nasuha, Selasa (4/9/2012) pukul 22.00 WIB. Pada Rabu (5/9/2012) pagi ini, warga dikejutkan penangkapan Firman oleh anggota Densus 88 Polri.

Butarbutar, warga yang tingal di Blok F2 No 8, mengaku dibangunkan oleh anggota polisi, Rabu dini hari. Polisi meminta ia beserta keluarganya bangun dan keluar rumah. Tak berselang lama setelah mereka keluar, empat tembakan terdengar.

Dari pantauan Kompas.com, kondisi rumah di Blok F2 No 9 rusak di bagian kaca jendela dan pintunya.

"Rumah sebelah (Blok F2 No 9) biasa ditempati Bohel, tukang yang mengerjakan renovasi rumah. Sepertinya sedang ditinggal Bohel saat penggerebekan," terang Butarbutar. 

Seperti diberitakan sebelumnya, polisi juga berhasil menangkap tiga orang terduga teroris yang diduga terlibat dalam aksi teror di Solo. Dua orang tewas dalam baku tembak dengan Detasemen Khusus 88 Antiteror di Jalan Veteran, Solo, Jumat (31/8/2012) malam. Mereka adalah Farhan dan Mukhsin. Dalam penangkapan tersebut, seorang anggota Densus 88 juga turut tewas, yakni Briptu Suherman.

Sementara itu, seorang terduga teroris lainnya, Bayu (24), ditangkap dalam keadaan hidup, di Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (31/8/2012) malam. Farhan, Mukhsin, dan Bayu diduga kuat bertanggung jawab dalam tiga aksi penyerangan terhadap pos pengamanan dan pos polisi di Solo selama bulan Agustus 2012.

Pertama, aksi penembakan di Pospam Simpang Gemblengan, Jumat (17/8/2012). Kedua, di Bundaran Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (18/8/2012). Pada kejadian tersebut, dua polisi terluka. Kemudian, yang terjadi di Pos Polisi Singosaren, Jalan Rajiman Serengan, Solo, Kamis (30/8/2012) yang menewaskan seorang anggota kepolisian Bripka Dwi Data Subekti.

Sejauh ini, motif pelaku diketahui sebagai motif balas dendam terhadap aparat kepolisian. Polisi menjadi sasaran utama mereka terkait langkah penegakan hukum pada pelaku teror lainnya. Mereka menginginkan polisi membebaskan semua tahanan teroris itu.

Ikuti perkembangan seputar aksi teror di Solo dalam topik "Teroris Solo"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com