Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Foke Itu Mengulang Gaya Sutiyoso

Kompas.com - 05/09/2012, 16:12 WIB
Luthfie Febrianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Indonesia Boni Hargens menilai Jakarta memiliki masalah birokrasi. Fauzi Bowo yang sudah memimpin Jakarta selama lima tahun pun disebutnya belum mampu menyelesaikan masalah birokrasi Jakarta yang lamban dan berbelit-belit.

Menurut Boni, permasalahan birokrasi menjadi warisan gubernur-gubernur DKI Jakarta selama ini. Sesudah era Ali Sadikin, belum ada yang bisa membuat birokrasi di Jakarta mulus tanpa berbelit-belit.

"Gubernur-gubernur yang sudah-sudah tidak bisa menyelesaikan problem ini. Foke itu orang birokrat, tapi dia gagal menanggulangi masalah itu. Dia mengulang gaya Sutiyoso, dan Sutiyoso pun mengulang gaya gubernur sebelumnya," kata Boni di Jakarta, Rabu (5/9/2012).

Boni pun mengatakan, saat ini Jakarta membutuhkan sosok Ali Sadikin yang paham permasalahan Jakarta. Dia melihat sosok seperti mantan gubernur DKI Jakarta yang tersohor itu di Joko Widodo. Warga Jakarta pun, kata dia, mengharapkan sosok yang memberi harapan baru.

"Jakarta membutuhkan sosok baru yang memberi harapan baru, dan Jokowi kelihatannya dapat memenuhi harapan itu, dengan sosok, karakter dan visi misi dia. Kita harus memberi ruang terhadap harapan ini, daripada melanjutkan era yang sudah gagal," cetus Boni.

Pemimpin Jakarta ke depan, tutur Boni, harus paham persoalan dasar yang dipunyai DKI, seperti persoalan pembajakan, kemacetan, dan tata ruang.

"Kita masih bermasalah dengan banyaknya slum area, daerah-daerah kumuh dan juga pasar gelap. Khusus untuk pasar gelap, kita pernah dituduh merugikan pasar Amerika sebesar tiga juta lima ratus ribu dollar per tahun karena pasar gelap dan itu kebanyakan ada di Jakarta," ujarnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com