Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Paralon Seperti Dirancang untuk Bubuk Mesiu

Kompas.com - 05/09/2012, 21:21 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Gegana menemukan pipa paralon sepanjang 2,5 meter. Paralon itu diduga untuk diisi bubuk mesiu yang ditemukan di kediaman Thariq, alan Teratai 7, RT 02 RW 04 Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat.

"Memang ada paralon yang sepertinya sengaja dirancang untuk bubuk mesiu. Diduga bom rakitan setengah jadi," terang Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto saat dihubungi, Rabu (5/9/2012).

Meski begitu, Rikwanto belum bisa menyimpulkan apakah bahan-bahan yang diduga untuk merakit bom itu terkait kelompok teroris. Sebab hingga saat ini polisi masih memeriksa ibu Thariq, yakni Iyot, di Mapolres Jakarta Barat.

"Sejauh ini masih coba didalami dugaan itu. Sampak sekarang, masih belum bisa dihubungkan karena polisi masih memeriksa Iyot di lokasi," ungkap Rikwanto.

Polisi, kata Rikwanto, juga masih melakukan olah tempat kejadian perkara. Polisi masih mengumpulkan segala macam barang bukti yang bisa mengungkap identitas dan latar belakang pembuatan bom rakitan setengah jadi itu.

"Apakah di sana ada buku atau laptop masih dicari. Pelaku juga belum ditangkap. Masih kami kejar," tuturnya.

Sebelumnya, sebuah benda yamg diduga bom rakitan setengah jadi ditemukan di kediaman Thariq pada pukul 14.30 WIB. Penemuan benda diduga bom rakitan ini bermula dari kecurigaan warga sekitar melihat ada kepulan asap dari rumah yang ditinggali Thariq bersama ibu, istri, dan seorang anaknya.

Awalnya warga menyangka ada kebakaran. Warga sekitar lalu mendatangi rumah tersebut dan mendapati benda tersebut. Saat warga mendekat, Thariq malah kabur dengan masih mengenakan sarungnya ke arah Jembatan Lima.

Tim Gegana langsung mengamankan benda berbahaya itu untuk diteliti lebih lanjut. Aparat kepolisian masih berada di sekitar lokasi untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com