Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Mati, Operasi Pelabuhan Dilakukan secara Manual

Kompas.com - 08/09/2012, 04:56 WIB

Jakarta, Kompas - Akibat jaringan listrik mati di Jakarta International Container Terminal Indonesia, Jumat (7/9) pukul 02.30, pencatatan keluar masuk barang di pelabuhan tersebut dilakukan secara manual.

Akibatnya, semua truk yang melakukan bongkar muat harus mengantre hingga mengular ke luar area pelabuhan. Hal itu menimbulkan kemacetan hingga siang hari.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono menyatakan listrik padam sejak Jumat pagi. Karena sampai empat jam listrik tidak juga menyala, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai melakukan pelayanan secara manual sejak pukul 09.00. Pada sore hari sistem kembali normal.

Arus listrik tersebut mati akibat penggalian jalan di proyek jalan tol yang berada di luar pelabuhan.

Sementara itu, Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) RJ Lino mengatakan, ketika aliran listrik terputus pada Jumat pagi itu, sebenarnya kegiatan bongkar muat tetap berjalan. Kegiatan bongkar muat dari kapal dapat dikerjakan. Yang melambat adalah proses bongkar muat ke truk peti kemas.

”Yang paling menghambat justru karena ketika genset hidup, ternyata sistem komputer kantor bea dan cukai tidak bisa start up. Kemacetan di jalan itu akibat clearance-in dan clearance-out tak dapat dikerjakan,” ujarnya.

Lino menyebutkan, butuh waktu beberapa jam bagi Jakarta International Container Terminal untuk bernegosiasi dengan petugas bea dan cukai sebelum akhirnya pada pukul 09.00 proses dikerjakan secara manual.

Ia menegaskan tidak ingin peristiwa serupa terulang. Untuk mencegah terulangnya kekacauan sistem, Pelindo II akan membelikan server untuk menjamin data cadangan bagi bea dan cukai.

”Kami akan tempatkan server itu tidak di pelabuhan, tetapi justru di kawasan yang jarang mati lampu, yakni di Serpong. Kini server untuk Pelindo II juga sudah dibangun di Serpong,” kata Lino.

Selain menjadi sistem pendukung dan cadangan bagi bea dan cukai, kata Lino, server tersebut nantinya juga dapat digunakan sebagai pendukung sistem Inaport. Sistem tersebut sangat penting untuk menjamin efisiensi kerja di pelabuhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com