JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana mengembangkan pelabuhan penghubung antara sentra produksi dengan sentra pasar perikanan tahun ini. Pengembangan sarana dan prasarana penunjang itu akan menyasar 400 Pelabuhan Perikanan dan Pangkalan Pendaratan Ikan.
Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C.Sutardjo di Brebes, Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (8/9/2012). Tahun ini, KKP menargetkan 28 gudang pendingin (cold storage) dibangun, di luar gudang pendingin yang dibangun oleh kabupaten dan kota melalui dana alokasi khusus (DAK).
Pengembangan pelabuhan perikanan merupakan implementasi dari Peraturan Presiden No.26/2012 terkait cetak biru pengembangan sistem logistik nasional serta wujud dari Program Peningkatan Kehidupan Nelayan (PKN) sebelumnya telah ditetapkan dalam Keppres No.10/2011.
Menurut Cicip, revitalisasi sarana dan prasarana penunjang pelabuhan perikanan dapat meningkatkan efektivitas rantai suplai ikan sehingga dapat meningkatkan daya saing produk perikanan Indonesia di pasar domestik maupun ekspor. Revitalisasi pelabuhan perikanan diyakini mampu menjamin pasokan ikan serta peningkatan kapasitas industri pengolahan hasil perikanan.
Tahun 2013, KKP menargetkan pembangunan 20 unit pabrik es, 10 unit gudang pendingin, 5 unit rumah kemasan, 3 unit miniplant pengolahan tuna, 8 unit sentra pengolahan serta 100 paket sarana sistem rantai dingin. Rata-rata biaya yang dibutuhkan dalam membangun gudang pendingin adalah Rp 1,5 - 2 miliar per tahun, dengan kapasitas terpasang sebesar 30 ton.
Sejak 2010 sampai 2011 tercatat sebanyak 55 unit gudang pendingin telah dibangun. Hingga kini, gudang pendingin telah tersedia di seluruh Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bungus, PPS Nizam Zaman, PPN Pelabuhan Ratu, PPS Bitung dan PPN Ambon. Selain itu, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN), Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) serta di beberapa Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan sentra-sentra pengolahan.
Keberadaan gudang pendingin, lanjut Cicip, diharapkan menjamin ketersediaan pasokan bahan baku bagi industri pengolahan ikan, dan fluktuasi harga ikan. Pembangunan gudang pendingin dinilai penting dalam menampung berbagai hasil produksi perikanan yang diambil dari daerah sentra produksi seperti yang terdapat di kawasan perairan Indonesia bagian timur sehingga bisa disalurkan ke penghubung utama industri seperti di Jakarta, Bitung serta berbagai daerah yang membutuhkan bila saat paceklik tiba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.