Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Foke-Nara: Apa Salahnya Orang Betawi Memilih Betawi?

Kompas.com - 11/09/2012, 14:34 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim sukses pasangan calon Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli mengaku santai atas pelaporan tim advokasi Jakarta Baru yang melaporkan pernyataan Nachrowi Ramli kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta. Menurutnya, orang Betawi yang diharuskan memilih sesama Betawi bukanlah hal yang mengandung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).

"SARA itu suatu yang defend, apa yang salah? Apa salahnya orang Betawi memilih Betawi? Pernyataan itu tidak untuk mengintimidasi, tidak dalam bentuk paksaan," kata Sekretaris Tim Advokasi Foke-Nara, Dasril Affandi, di kantor Panwaslu DKI, Jakarta, Selasa (11/9/2012).

Menurutnya, konteks Betawi yang dilontarkan oleh Nara adalah konteks kesukuan, bukan konteks wilayah.

"Kita sehari-hari hidup dengan SARA, hidup dalam keberagaman Bhinneka Tunggal Ika. Kita harus melihat Betawi itu dalam konteks apa? Konteksnya suku, bukan wilayah. Betawi enggak cuma di Jakarta, tapi juga di Tangerang, Bogor, Bekasi juga banyak Betawi," kata Dasril.

Menanggapi pelaporan oleh tim advokasi Jakarta Baru, Dasril mengatakan, timnya akan selalu mengikuti proses pelaporan sesuai dengan aturan yang ada.

"Sebuah laporan itu bisa dianggap dengan bagaimana preferensi pernyataan kepada pemilih, harus ada data kualitatif dan kuantitatif. Kalau dari kata-katanya Pak Nara itu sesuatu yang biasa saja, karena dia ngomongnya di Jakarta, kontekstual, sebagian adalah orang Betawi, hal yang biasa. Laporan itu kayak keranjang sampah, masuk di situ, lalu difilter. Kita tunggu seperti apa ombaknya, kita ikuti," ujar Dasril.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, calon wakil gubernur DKI Jakarta yang juga Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Nachrowi Ramli, dilaporkan ke Panwaslu DKI Jakarta terkait pernyataan kontroversialnya yang sempat terlontar pada acara Lebaran Betawi di Jakarta Utara, Senin (10/9/2012) kemarin. Pada saat itu, Nara mengingatkan untuk memilih orang Betawi.

"Saya mengingatkan, memang kita ingin bersatu untuk Jakarta. Silakan keluar dari Betawi jika tidak memilih orang Betawi," ujar pria yang akrab disapa Nara itu.

Habiburokhman, anggota Tim Advokasi Jakarta Baru, menyebut pernyataan Nara tersebut mengadu domba.

"Hari ini kami melaporkan pernyataan Pak Nachrowi Ramli kemarin. Menurut kami, ini diduga kampanye di luar jadwal, kampanye berbau suku, agama, ras, antar-golongan (SARA), dan mengadu domba," kata Habiburokhman.

Barang bukti yang dibawa oleh tim advokasi Jakarta Baru adalah print out screenshot dari Kompas.com dan Detikcom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com