Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebing Batanghari Longsor Kembali

Kompas.com - 12/09/2012, 01:52 WIB

Muaro Jambi, Kompas - Tebing Sungai Batanghari di Desa Pulau Kayu Aro, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, longsor kembali. Hingga Selasa (11/9), jumlah warga yang mengungsi pun bertambah. Mereka mengungsi untuk menghindari ancaman longsor berulang lagi.

Longsor di kawasan itu terjadi pada Senin malam sepanjang hampir 50 meter. Area longsoran makin memanjang karena pekan lalu terjadi pula dua kali longsoran. Warga Pulau Kayu Aro, Muhammad Supai, menuturkan, hujan turun sebelum longsor terjadi.

Tebing sungai yang berjarak sekitar 30 meter dari depan rumahnya tiba-tiba ambruk. Sejumlah pohon dan satu rumah ikut terbawa longsoran. ”Kami ketakutan. Suara longsorannya bergemuruh keras,” ujarnya.

Ia melanjutkan, sebagian warga yang sempat kembali ke rumahnya setelah terjadi longsor pada pekan lalu akhirnya mengungsi lagi. Kini sekitar 70 warga yang tinggal di bantaran sungai itu mengungsi ke rumah warga lainnya yang berjarak lebih jauh dari tebing sungai.

Leni, warga lainnya, mengungsi sejak Senin malam. ”Kami tak berani tidur dalam rumah setelah terjadi longsor. Amat berbahaya. Jarak rumah dan tebing sungai tinggal 3 meter. Tanah di halaman rumah kami juga sudah retak-retak. Mungkin longsor akan terjadi lagi,” ujarnya.

Longsor sudah tiga kali terjadi dalam dua pekan terakhir di lokasi itu. Sebelumnya, longsor di tebing Sungai Batanghari itu menewaskan seorang warga. Selain itu, lima rumah juga ambruk terbawa longsoran. Puluhan rumah lain, yang berjarak hanya 5 meter dari tebing, juga terancam longsor susulan.

Maemunah, warga lainnya, mengakui, pepohonan di sekitar tebing Sungai Batanghari semakin berkurang. Longsor diperkirakan lebih mudah terjadi sebab tak ada tanaman penahan.

Koordinator lapangan pembangunan talut tebing Sungai Batanghari, Azwar, mengatakan, penyebab longsor adalah tanah di sekitar sungai terdorong aliran air dari arah persawahan rawa tak jauh dari tebing. Karena tak ada penahan, tanah yang kering dan labil mudah longsor. Longsor kemungkinan masih akan terjadi, terutama di Pulau Kayu Aro.

Hujan di Batam

Dari Kepulauan Riau, Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Batam Philip Mustamu mengakui, dalam sepekan terakhir, curah hujan di Batam delapan kali lebih tinggi dari rata-rata. Curah hujan rata-rata sepekan terakhir mencapai 44,1 milimeter per hari, padahal rata-rata September hanya 5,3 milimeter per hari.

Curah hujan yang tinggi bisa menimbulkan bencana, terutama banjir dan longsor. (ITA/RAZ)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com