JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, di tengah keras dan ketatnya persaingan dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, keamanan Ibu Kota harus tetap terjaga.
Presiden mengingatkan pengalaman pilkada masa lalu, baik di Pulau Jawa maupun luar Jawa. Sejumlah Pilkada, kata Presiden, menimbulkan dampak yang tidak diinginkan seperti perusakan, kekerasan, dan sebagainya.
Untuk itu, Presiden mengimbau kepada kedua pasangan yang bertarung pada 20 September nanti, yakni Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli serta Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama untuk berkomitmen dan bertanggungjawab menjaga keamanan di ibukota yang menjadi barometer Indonesia.
"Itu yang harus dilaksanakan dengan baik. Dengan demikian demokrasi kita makin hidup dan matang , penggunaan kebebasan itu tidak merusak sendi-sendi kehidupan bangsa yang harus terjaga stabilitasnya termasuk keamanan dan ketentramanannya," kata Presiden ketika membuka sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (18/9/2012).
Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo juga meminta agar seluruh tim sukses kedua pasangan ikut membantu menjaga keamanan selama masa tenang hingga pascapencoblosan.
"Itu yang kita terus lakukan, langkah-langkah bersama," kata Kapolri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.