JAKARTA, KOMPAS.com — Jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta putaran kedua, para pemilih pemula yang berhasil masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) merasa bangga karena besok akan memberikan hak suaranya ke tempat pemungutan suara (TPS) masing-masing.
Setia Muhammad Fikrullah contohnya. Siswa yang baru berusia 17 tahun ini mengaku bangga bisa berpartisipasi dalam pemilihan calon gubernur dan wakil gubernur DKI.
"Karena dengan ikut mencoblos, berarti kita menyumbangkan satu suara untuk pemimpin Ibu Kota Jakarta," ucapnya kepada kompas.com, Rabu (19/9/2011).
Siswa SMAN 110 Jakarta ini pun menyebutkan, dengan ikut memilih orang nomor satu DKI, dirinya juga menentukan masa depannya sendiri.
"Karena yang menarik dari pilkada adalah program kerja atau janji-janjinya. Kalau yang kita pilih menang, kita akan menagih janjinya," tambah Setia, yang mengaku bangga kalau jarinya nanti akan berwarna biru oleh tinta pemilu.
Berbeda dengan Revina Awalia, meski ia tahu kalau satu suaranya bakal menentukan masa depan Jakarta, ia menganggap momen ini sebagai bukti pendewasaan dirinya.
"Suaranya sih cuma kecil, satu suara doang, tapi menentukan siapa pemimpin kita. Aku sih seru aja, bakal bisa menentukan siapa orangnya. Kalau sebagai pelajar senang dan bangga udah dewasa," katanya.
Untuk pengalaman pertamanya ini, Revina mengaku sudah ditebarnya melalui media sosial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.