Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ranjau Paku Meresahkan

Kompas.com - 20/09/2012, 03:15 WIB

Jakarta, Kompas - Penebaran ranjau paku di sejumlah tempat di Jakarta dan Bekasi semakin marak dan sulit dikendalikan. Beberapa relawan dari komunitas Saber, yang beberapa tahun ini rutin membersihkan ranjau paku di Jakarta, pun tak luput dari sasaran penganiayaan.

Pemetaan komunitas Saber (Sapu Bersih), setidaknya ada dua sampai tiga lokasi di tiap-tiap wilayah Jakarta yang marak dengan ranjau paku.

Penebaran ranjau paku terjadi setiap pagi, terutama pada jam berangkat kerja. Penebaran paku terjadi lagi pada malam hari, mulai pukul 18.00 hingga 23.00.

Penebaran ranjau paku di antaranya ditemukan di Jalan Bekasi Raya, Jakarta Timur, depan PT Sanghyang Perkasa, hingga Jalan Sultan Agung, Bekasi Barat.

Ruas jalan lain yang rawan adalah jalan layang Roxy hingga Jalan KH Hasyim Ashari (Jakarta Barat), Jalan Boulevard Raya Kelapa Gading (Jakarta Utara), Jalan Galur dan terowongan Senen di Jalan Kramat Bunder (Jakarta Pusat), serta ruas Jalan Gatot Subroto di seberang Hotel Sultan (Jakarta Selatan).

Belum ditindak tegas

Namun, hingga saat ini, menurut Agus YM dari Humas Saber, Rabu (19/9), belum ada tindakan tegas dari pemerintah untuk mengendalikan penebaran ranjau paku. Padahal, masalah ini sudah meresahkan pengguna jalan.

Bahkan, relawan ranjau paku di kawasan Jalan Sultan Agung, Bekasi Barat, tepatnya di depan jalan masuk perumahan Kota Harapan Indah hingga kantor Sosro, kerap ditegur aparat kepolisian.

Mereka dianggap menjadi penyebab kemacetan. Padahal, mulai dari ruas jalan tersebut hingga Jalan Bekasi Raya, Jakarta Timur, marak penebaran ranjau paku.

”Oleh aparat polisi di Bekasi, kami malah dianggap penyebab kemacetan. Padahal, kerja kami menyapu ranjau paku ini, kan, untuk keselamatan pengguna jalan raya juga,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com