JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Penasihat Partai Gerindra, Martin Hutabarat, menilai upaya menghadang pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama terus terjadi meskipun berhasil memenangi putaran kedua Pilkada DKI Jakarta. Terakhir, kata Martin, upaya memecah kerja sama Partai Gerindra dan PDI Perjuangan agar Jokowi-Basuki gagal ketika memimpin Jakarta nantinya.
"Kan banyak orang yang berusaha menjegal Jokowi-Basuki menang dengan segala macam cara. Kita harus waspadai, jangan sampai ada yang ingin menjegal Jokowi-Basuki berhasil di DKI. Ini belum dilantik sudah heboh," kata Martin di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (26/9/2012).
Hal itu dikatakan Martin menyikapi pernyataan para elite PDI-P yang akan mengevaluasi kerja sama politik dengan Partai Gerindra. (Baca: PDI-P Merasa Dimanfaatkan untuk Pencitraan Prabowo).
Pernyataan PDI-P ini menyusul hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bahwa Partai Gerindra dan Prabowo Subianto lebih diuntungkan dalam Pilkada DKI Jakarta.
Martin mengatakan, Jokowi-Basuki hanya didukung dua parpol atau hanya sekitar 15 persen kursi di DPRD DKI Jakarta. Dengan demikian, kata dia, pasangan itu harus berhadapan dengan mayoritas DPRD.
"Jadi harus dijaga betul. Bayangkan hanya dua parpol yang dukung. Kalau pecah, selesailah," ucapnya.
Martin mengingatkan, hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei selama ini yang selalu menempatkan elektabilitas Prabowo dan Megawati Soekarnoputri di urutan teratas. Keduanya, kata dia, hanya bertukar-tukar posisi. Jika Prabowo kini berada di urutan teratas, kata dia, hal itu biasa.
"Saya yakin tak ada terbersit sedikit pun di pikiran Ibu Mega dan Pak Prabowo bahwa mencalonkan Jokowi-Basuki untuk mendapatkan popularitas. Yang ada hanya ingin membuat perubahan di Jakarta," ujar Martin.
Seperti diketahui, pasangan cagub dan cawagub DKI Jakarta Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama diusung oleh PDI Perjuangan dan Gerindra. Pasangan ini berhasil mengalahkan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli yang notabene didukung partai-partai besar dan menguasai mayoritas DPRD DKI Jakarta.
Berita terkait dinamika kedua partai dapat diikuti dalam topik "Ada Apa dengan PDI-P dan Gerindra?"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.