Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foke: Saya Prihatin, Saya Sedih...

Kompas.com - 26/09/2012, 19:20 WIB
Riana Afifah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah tragedi tawuran yang merenggut nyawa seorang siswa SMA Negeri 6 Jakarta, aksi brutal pelajar kembali terjadi di kawasan Manggarai. Seorang siswa dari Yayasan Karya 66 turut menjadi korban tewas akibat luka bacok di tubuhnya.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengungkapkan keprihatinannya atas peristiwa yang terjadi Rabu (26/9/2012) siang tadi. Ia mengimbau pada semua pihak agar tidak terpancing dengan peristiwa ini sehingga kejadian serupa tidak terjadi lagi.

"Saya prihatin dan saya sedih. Saya merasa sangat berduka, peristiwa semacam ini kembali terjadi," kata Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, usai Rapat Paripurna di Balaikota, Jakarta, Rabu (26/9/2012).

Ia juga menuturkan bahwa telah disepakati untuk mencari solusi dari masalah ini dengan menyerahkan pada manajemen berbasis sekolah.

"Kemarin sudah disepakati untuk mencari solusi bukan menggeser masalah. Dasarnya satu, kami serahkan pada manjemen berbasis sekolah," jelas Foke.

Ia berpendapat bahwa manajemen sekolah dinilai lebih mampu mencari penyelesaian dibanding unsur-unsur luar. Kendati demikian, ia tidak hanya berpangku tangan melihat kasus ini. Ia telah melakukan koordinasi dengan pemerintah pusat dan petugas keamanan agar aksi brutal pelajar tidak terjadi lagi.

"Tapi kami tetap tunggu hasil dari kepolisian. Untuk itu, saya harap polisi segera bisa merampungkan investigasinya," ucapnya.

Sebelumnya diberitakan tawuran antara siswa SMAN 70 dan SMAN 6 di kawasan Bulungan, Jakarta Selatan, Senin (24/9/2012). Siswa SMAN 6 Alawy Yusianto Putra (15) tewas akibat disabet celurit oleh siswa SMA Negeri 70.

Belum reda keprihatinan warga Jakarta, aksi brutal pelajar kembali terjadi. Rabu ini, giliran pelajar Kartika Zenni dengan Yayasan Karya 66 di Jalan Minangkabau, Manggarai, Jakarta. Siswa Yayasan Karya 66 Yadut, atau Deny Yanuar, tewas dicelurit.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com