Fauzi Bowo: Proyek MRT Harus Transparan

JAKARTA, KOMPAS.com — Proyek moda transportasi massal berbasis rel, yaitu mass rapid transit (MRT), terus berlanjut. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo meminta proyek dengan anggaran sangat besar ini harus dikerjakan secara transparan.

"Pesan saya hanya satu, karena paket tender ini besar jumlahnya, saya berharap agar ini diawasi, dimonitor, dan dikendalikan dengan baik," kata Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, saat jumpa pers terkait proyek MRT di Balaikota, Jakarta, Jumat (28/9/2012).

Dia mengatakan, ada tiga paket tender senilai Rp 4,5 triliun yang akan segera dikerjakan oleh pemenang tender proyek. Hingga saat ini, PT MRT telah mengantongi beberapa nama perusahaan konsorsium dan BUMN untuk menjalankan proyek ini. Untuk pengumuman pemenang tender, rencananya akan dilakukan pada 11 Oktober 2012, kemudian akan dilanjutkan dengan perencanaan desain yang umumnya memakan waktu empat bulan sehingga pada awal tahun depan ditargetkan pembangunan dapat dimulai.

"Yang pasti selain pembangunan target fisik yang ingin dicapai, proyek ini harus terus diawasi sebagai salah satu hal yang mencerminkan good governance dengan asas akuntabilitas dan transparansi," katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, untuk mengurai kemacetan ibu kota, Jakarta tengah membangun megaproyek transportasi massal berbasis rel, yaitu MRT. Pembangunan tahap I akan dilakukan untuk koridor Selatan-Utara, yaitu dari Lebak Bulus-Bundaran HI, dan target selesai pada 2016. Sementara untuk pembangunan tahap II dari Bundaran Hotel Indonesia-Kampung Bandan ditargetkan selesai 2018.

Berita terkait dapat diikuti di topik : MRT Jakarta