Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Acuan Penanggulangan Tawuran Belum Ada

Kompas.com - 01/10/2012, 08:23 WIB
Ester Lince Napitupulu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah kepala sekolah menyatakan, hingga saat ini mereka tidak pernah dilatih dan tidak memiliki acuan jika terjadi tawuran. Tindakan penanggulangan jika terjadi tawuran siswa hanya berdasarkan perkiraan dengan melibatkan guru dan kepolisian setempat.

”Karena tawuran antarsiswa sudah sering terjadi, mestinya ada acuan bagi kepala sekolah apa yang harus dilakukan untuk mencegah dan jika terjadi tawuran,” kata Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistiyo di Jakarta, Minggu (30/9/2012). ”Begitu pun sekolah dan siswa yang terlibat tawuran, aturan sanksinya harus jelas,” katanya.

Menerjunkan polisi dan menangkap pelaku tawuran bukanlah solusi efektif. ”Mestinya ada standar operasional prosedur atau SOP untuk mencegah dan jika terjadi tawuran,” kata Deina Haryanan, Ketua Umum Yayasan Semai Jiwa Amini, yayasan yang aktif dalam kampanye anti-bullying atau kekerasan.

Menurut Diena, Kemdikbud perlu membuat acuan yang bisa menjadi pegangan guru dan sekolah untuk membuat sistem pencegahan dan penyelesaian tawuran yang berbasis pada perlindungan hak-hak anak.

Gugatan hukum

Sulistiyo mengatakan, guru sering menghadapi dilema dalam membina siswa. Jika siswa yang terlibat tawuran dikembalikan kepada orangtua, sering kali guru menerima gugatan hukum dari orangtua.

Ferdiansyah, anggota Komisi X DPR, menilai, karena tawuran semakin meluas dan sadistis, Kemdikbud mulai perlu membuat aturan soal penghargaan dan hukuman. Jika sekolah yang terus terlibat tawuran tidak kunjung mampu mengatasinya, perlu ada hukuman, mulai dari penundaan bantuan hingga penurunan akreditasi. Sebaliknya, jika berhasil, pemerintah memberikan penghargaan.

Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kemdikbud Hamid Muhamad dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR mengakui, kebijakan antikekerasan di Kemdikbud memang belum tampak sebab persoalan ini dibungkus dalam pendidikan karakter.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan, kasus penanganan tawuran pelajar di DKI Jakarta akan dijadikan model untuk mengatasi persoalan tawuran di sekolah-sekolah yang rawan terjadi tawuran.


Berita terkait peristiwa ini dapat diikuti dalam topik "Tawuran Berdarah"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com