Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Sesuai Tujuan Tiket, Penumpang KRL Demo

Kompas.com - 02/10/2012, 15:46 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penumpang KRL jurusan Tangerang-Kota melakukan aksi demo di Stasiun Rawa Buaya mulai pukul 08.50- 9.30 WIB. Aksi demo tersebut diikuti oleh ratusan orang menuntut kesesuaian rute penumpang sesuai dengan tujuan yang tertera di tiket penumpang.

"Tulisan di tiket kan Tangerang-Kota, tapi penumpang diturunkan di Stasiun Duri. Penumpang dari Tangerang harus transit dua kali kalau mau ke Kota," kata Ade Damanhuri, salah satu penumpang di Stasiun Rawa Buaya kepada Kompas.com, Selasa (2/10/2012).

Damanhuri mengatakan, penumpang harus transit dua kali di Stasiun Duri dan Stasiun Kampung Bandan jika ingin ke Stasiun Kota mulai bulan Juli 2012 lalu. Selain itu, sesuai ketentuan PT KAI kenaikan tarif Commuter Line juga bukan keputusan yang tepat.

Damanhuri mengungkapkan, jika awalnya Commuter Line diberikan tarif tinggi untuk mensubsidi kareta ekonomi, saat ini kereta ekonomi sudah tidak diaktifkan dengan jurusan Tangerang-Kota. Untuk itu, penumpang menuntut dijalankannya kembali kereta ekonomi Tangerang-Kota.

Selain itu, kata Damanhuri, dengan tarif 7.500 rupiah, penumpang juga meminta agar tidak terlalu benyak transit jika ingin sampai ke tujuan akhir. Di Stasiun Duri penumpang bisa menunggu kereta lanjutan sekitar satu sampai satu setengah jam untuk transit kembali di Stasiun Kampung Bandan supaya bisa sampai di Stasiun Kota.

"Kalau penumpangnya anak muda semua sih enggak apa-apa ya.. Tapi kalau penumpangnya orang jompo atau wanita hamil kan kasihan," katanya.

Damanhuri mengatakan, stasiun transit di Duri tersebut sangat tidak layak untuk penumpang karena hanya tersedia 40 bangku, padahal kereta yang datang dari Tanggerang sebanyak delapan gerbong atau sekitar 400 orang. Ketidaknyamanan lainnya untuk penumppang adalah peron di stasiun transit hanya tersedia setengah sehingga penumpang kepanasan saat menunggu.

Menurut Damanhuri, kenaikan tarif Rp 7.500 sebenarnya tidak menjadi masalah bagi penumpang. Hanya saja keterlambatan dan terlalu banyak transit sangat mengganggu aktivitas penumpang untuk menjalankan kegiatan.

Suardi, Kepala Stasiun Rawa Buaya mengatakan, aksi penumpang yang terjadi di stasiun tersebut berhubungan dengan kenaikan tarif Commuter Line pada tanggal 1 Oktober, kemarin. Akibat aksi itu mengganggu perjalanan tiga kereta di Stasiun Poris, Pesing, dan Stasiun Rawa Buaya. Sampai berita ini diturunkan, Corporate Secretary PT KAI Komuter Jabodetabek Makmur Syaheran belum bisa dimintai konfirmasi terkait aksi demo tersebut.

Berita terkait dapat diikuti di topik : COMMUTER LINE

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com