Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah di Bulukumba Kompak Cegah Tawuran

Kompas.com - 05/10/2012, 17:18 WIB
Kontributor Bulukumba, Rini Putri

Penulis

BULUKUMBA, KOMPAS.com - Antisipasi tawuran pelajar terus dilakukan. Sejumlah guru dari berbagai sekolah di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan melakukan razia terhadap pelajarnya, Jumat (5/10/2012).

Seperti yang dilakukan di SMAN 9 Bulukumba. Di sekolah yang terletak di Kecamatan Ujungloe itu, pihak sekolah intensif melakukan razia barang bawaan siswa, khususnya laki-laki. Tidak hanya tas, bagasi motor juga tak luput dari pemeriksaan guru. Hal itu dilakukan untuk menghindari adanya siswa yang membawa benda tajam atau barang berbahaya lainnya ke sekolah dan digunakan di dalam ataupun di luar sekolah.

Dalam razia itu, handphone (hp) dan serta alat elektronik milik siswa diamankan sementara karena dianggap mengganggu dan tidak ada hubungannya dengan pelajaran. Meski tidak pernah memiliki riwayat tawuran yang berujung maut, namun pihak sekolah tidak ingin peristiwa tawuran di Jakarta terjadi di Bulukumba.

Kepala SMAN 9 Bulukumba Rusli mengatakan, meski sekolahnya berada di luar ibu kota kabupaten, namun upaya antisipasi tetap dilakukan. Bahkan, komitmen untuk menjadikan sekolahnya sebagai sekolah percontohan dalam hal pembinaan akhlak dan moral tetap menjadi prioritas.

Selain akademik, para siswa juga terus ditempa dengan ilmu keagamaan. Itu dianggap sebagai pondasi paling kokoh guna membentengi siswa dari tindakan-tindakan yang merugikan diri dan orang lain.

"Sebenarnya yang paling utama bagaimanan pendidikan agama siswa agar akhlak dan moralnya tetap terjaga. Karena agama telah mengajarkan segala hal tentang kebaikan, termasuk indahnya kebersamaan. Itu yang kita tanamkan kepada seluruh siswa," kata Rusli.

Upaya yang sama juga dilakukan SMAN 8 Bulukumba. Wakil Kepala Sekolah Muhammad mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya benturan baik secara fisik maupun psikologi antarsiswa, pihaknya telah merevisi tata tertib sekolah. Salah satunya dengan memberikan sanksi tegas kepada siswa yang terlibat tawuran atau pekelahian, dipindahkan atau dikeluarkan dari sekolah.

"Itu yang kami sepakati bersama orangtua siswa. Konsekuensi dari tindakan yang tidak mencerminkan seorang terpelajar memang berat dan harus seperti itu," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga akan merazia barang bawaan siswa secara rutin dan mendadak. Pemeriksaan difokuskan pada barang bawaan siswa mulai dari tas hingga motor dan barang bawaan lainnya. Itu untuk menghindari kemungkinan adanya siswa yang membawa benda tajam atau barang berbahaya lainnya.

Pemeriksaan dilakukan mulai di pintu gerbang hingga di dalam ruang kelas. Tidak hanya barang bawan, pemeriksaan juga dimaksudkan untuk melihat tingkat kedisiplinan siswa. Baik cara berpakaian, maupun jadwal kehadiran hingga pulang sekolah.

"Jika ditemukan ada barang terlarang, kami sita dan yang bersangkutan diproses dengan melibatkan orang tua siswa," kata Muhammad.

Selain itu, untuk menjaga hubungan baik antara siswa dengan guru, pihak sekolah menerapkan kewajiban bersalaman sebelum memulai pelajaran dan sebelum pulang sekolah.

Sementara itu, Wakil Kepala SMA Negeri I Bulukumba Suryadi yang ditemui di sekolahnya juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, usia anak SMA saat ini yang masih mencari jati diri sehingga kadang terjadi kesalahpahaman atau sedikit perselisihan yang akhirnya melibatkan kedua kelompok pelajar untuk saling mengadu kekuatan dalam bentuk tawuran.

Namun ia mengaku tawuran bagi siswa di sekolahnya merupakan hal yang asing karena mereka menerapkan sistem kedisiplinan yang tinggi, serta guru mengupayakan untuk memperbanyak kegiatan sekolah. Pelajar lebih memiliki banyak kesibukan meskipun di luar jam sekolah.

"Kami mengupayakan banyak kegiatan dan itu membantu untuk mendekatkan hubungan dengan pelajar," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com