Namun, menciptakan perdamaian di antara semua pelajar di Ibu Kota memang tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Kemarin, tawuran pelajar masih terjadi di Jakarta. Kali ini, tawuran terjadi antara pelajar dari SMK Negeri 29 atau STM Penerbangan, Jakarta Selatan, dan pelajar SMK Bakti, Jakarta Timur.
”Ada korban luka. Kejadian pukul 14.00 di Jalan Raya Pasar Minggu, dekat Tugu Pancoran,” kata Komisaris Aswin dari Humas Polres Jakarta Selatan.
Dua siswa SMK Bakti terluka cukup parah. Resky Alpian (16), siswa kelas XI, terluka di lengan kiri dan punggung belakang tembus ke paru-paru. Adapun Jalal Muhamad Akbar (15), siswa kelas X, terluka di punggung dan kepala. Resky langsung dibawa ke RSCM, Jakarta Pusat, sementara Jalal dirawat di RS Tria Dipa di Jakarta
”Di Polsek Pancoran sudah diamankan tiga saksi dari SMK Bakti Jakarta. Tiga saksi lainnya dari SMK Negeri 29 diamankan di Polsek Tebet,” kata Aswin.
Untuk menghentikan tawuran sampai ke akarnya, berbagai pendekatan perlu dilakukan, termasuk penegakan hukum yang tak kenal kompromi untuk memberi efek jera.
Hal itu pula yang diharapkan Tauri Yusianto (49), ayah almarhum Alawy Yusianto Putra, yang menjadi korban tawuran. Menurut dia, ketika pihak keluarga tersangka pembunuh anak mereka meminta maaf, sebagai umat Muslim, ia telah memaafkannya.
”Akan tetapi, dalam hal proses hukum, keluarga kami tidak akan kompromi. Dia (tersangka) harus mempertanggungjawabkan perbuatannya,” ujar Tauri.