Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Rekonstruksi, Alawy Pegang Bambu

Kompas.com - 13/10/2012, 00:11 WIB
Imanuel More

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dua saksi yang terlibat dalam rekonstruksi menyatakan tidak semua adegan sesuai dengan apa yang mereka laporkan dan saksikan. Salah satu yang dianggap tidak cocok adalah bahwa korban Alawy Yusianto Putra memegang bambu saat kejadian.

"Kebanyakan cocok. Tapi ada beberapa yang beda," kata El Farouq Hassan, siswa SMA Negeri 6, seusai rekonstruksi di Markas Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (12/10/2012) malam.

Pendapat Farouq senada dengan Dedi Abdullah, guru SMAN 6 yang membantu menghentikan aksi tersangka utama, Fitra Ramadhani. Salah satu adegan yang disanggah kedua saksi adalah saat pembacokan. Dalam adegan tersebut, korban memegang bambu.

"Dia tidak memegang bambu seperti di adegan tadi," ungkap Farouq.

Menurut Dedi, Alawy lari tanpa memegang alat ke arah KFC dan dikejar FR pakai arit. Kemudian, arit itu diayunkan ke Alawy membuatnya langsung tersungkur.

Setelah kejadian tersebut, FR yang hendak mengejar siswa SMAN 6 lainnya langsung dirangkul Dedi. Setelah terjadi pergulatan, arit di tangan FR terjatuh dan disepak Dedi menjauh dari FR.

Arit tersebut kemudian diambil oleh seseorang berseragam satpam dan diserahkan kepada seorang guru SMAN 70 untuk kemudian diserahkan kepada polisi. Menurut keduanya, adegan Alawy memegang bambu dilakukan mengikuti keterangan beberapa saksi dari SMAN 70.

"Itu ikut keterangan saksi-saksi lain dari SMA 70," kata Farouq.

Menanggapi jalannya rekonstruksi tersebut, kuasa hukum keluarga Alawy, Ramdan Alamsyah, memercayakan proses hukum sepenuhnya ke tangan penyidik. Ia yakin proses yang sebenarnya akan terbukti dalam sidang pengadilan.

"Kita serahkan prosesnya kepada penyidik. Nanti sidang pengadilan yang akan membuktikan," kata Ramdan.

Berita terkait dapat diikuti di topik: Tawuran Berdarah.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com